Undang-Undang Perlindungan Konsumen



UU No.8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen
Undang-undang  No.8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen, khususnya Bab III Tentang Hak dan Kewajiban Konsumen dan Pelaku Usaha, akan diuraikan sebegai berikut :
Hak konsumen terdapat pada pasal 4 Undang-undang No.8 Tahun 1999 tentang perlindungan konsumen bagian/ Bab III, yang berisi :
  1. Hak atas kenyamanan, keamanan dan keselamatan
  2. Hak untuk memilih, serta mendapatkan barang atau jasa yang sesuai nilai tukar dan kondisi serta jaminan yang telah dijanjikan.
  3. Hak atas informasi yang benar, jelas, dan jujur mengenai kondisi dan jaminan barang dan/atau jasa.
  4. hak   untuk   didengar   pendapat   dan   keluhannya   atas   barang   dan/atau   jasa   yangdigunakan.
  5. hak   untuk   mendapatkan   advokasi,   perlindungan,   dan   upaya   penyelesaian sengketa perlindungan konsumen secara patut.
  6. hak untuk mendapat pembinaan dan pendidikan konsumen.
  7. hak unduk diperlakukan atau dilayani secara benar dan jujur serta tidak diskriminatif.
  8. hak untuk mendapatkan kompensasi, ganti rugi dan/atau penggantian, apabila barang dan/atau   jasa   yang   diterima   tidak   sesuai   dengan   perjanjian   atau   tidak   sebagaimana mestinya.
  9. Hak-­hak yang diatur dalam ketentuan peraturan perundang­undangan lainnya.
Pasal 5
Kewajiban konsumen adalah :
  1. membaca atau mengikuti petunjuk informasi dan prosedur pemakaian atau pemanfaatan barang dan/atau jasa, demi keamanan dan keselamatan;
  2. beritikad baik dalam melakukan transaksi pembelian barang dan/atau jasa;
  3. membayar sesuai dengan nilai tukar yang disepakati;
  4. mengikuti upaya penyelesaian hukum sengketa perlindungan konsumen secara patut.
Bagian Kedua
Hak dan Kewajiban Pelaku Usaha
Pasal 6
Hak pelaku usaha adalah :
  1. hak untuk menerima pembayaran yang sesuai dengan kesepakatan mengenai kondisi dan nilai tukar barang dan/atau jasa yang diperdagangkan;
  2. hak untuk mendapat perlindungan hukum dari tindakan konsumen yang beritikad tidak baik;
  3. hak   untuk   melakukan   pembelaan   diri   sepatutnya   di   dalam   penyelesaian  hukum sengketa konsumen;
  4. hak   untuk   rehabilitasi   nama   baik   apabila   terbukti   secara   hukum   bahwa   kerugian konsumen tidak diakibatkan oleh barang dan/atau jasa yang diperdagangkan;
  5. hak­hak yang diatur dalam ketentuan peraturan perundang­undangan lainnya.
Pasal 7
Kewajiban pelaku usaha adalah :
  1. beritikad baik dalam melakukan kegiatan usahanya;
  2. memberikan informasi yang benar, jelas dan jujur mengenai kondisi dan jaminan barang dan/atau jasa serta memberi penjelasan penggunaan, perbaikan dan pemeliharaan;
  3. memperlakukan   atau   melayani   konsumen   secara   benar   dan   jujur   serta   tidak diskriminatif;
  4. menjamin   mutu   barang   dan/atau   jasa   yang   diproduksi   dan/atau   diperdagangkan berdasarkan ketentuan standar mutu barang dan/atau jasa yang berlaku;
  5. memberi   kesempatan   kepada   konsumen   untuk   menguji,   dan/atau   mencoba barang dan/atau jasa tertentu serta memberi jaminan dan/atau garansi atas barang yang dibuat dan/atau yang diperdagangkan;
  6. memberi   kompensasi,   ganti   rugi   dan/atau   penggantian   atas   kerugian   akibat penggunaan, pemakaian dan pemanfaatan barang dan/atau jasa yang diperdagangkan;
  7. memberi   kompensasi,   ganti   rugi   dan/atau   penggantian   apabila   barang   dan/atau jasa yang diterima atau dimanfaatkan tidak sesuai dengan perjanjian.
BAB IV
PERBUATAN YANG DILARANG
BAGI PELAKU USAHA
Pasal 8
(1)    Pelaku usaha dilarang memproduksi dan/atau memperdagangkan barang dan/atau jasa yang:
  1. tidak   memenuhi   atau   tidak     sesuai   dengan   standar   yang   dipersyaratkan   dan ketentuan peraturan perundang­undangan;
  2. tidak sesuai dengan berat bersih, isi bersih atau netto, dan jumlah dalam hitungan sebagaimana yang dinyatakan dalam label atau etiket barang tersebut;
  3. tidak   sesuai   dengan   ukuran,   takaran,   timbangan   dan   jumlah   dalam   hitungan menurut ukuran yang sebenarnya;
  4. tidak sesuai dengan kondisi, jaminan, keistimewaan atau kemanjuran sebagaimana dinyatakan dalam label, etiket atau keterangan barang dan/atau jasa tersebut
  5. tidak sesuai dengan mutu, tingkatan, komposisi, proses pengolahan, gaya, mode, atau penggunaan tertentu sebagaimana dinyatakan dalam label atau keterangan barang dan/atau jasa tersebut;
  6. tidak   sesuai   dengan   janji   yang   dinyatakan   dalam   label,   etiket,   keterangan,  iklan atau promosi penjualan barang dan/atau jasa tersebut;
  7. tidak   mencantumkan   tanggal   kadaluwarsa   atau   jangka   waktu   penggunaan/pemanfaatan yang paling baik atas barang tertentu;
  8. tidak   mengikuti   ketentuan   berproduksi   secara   halal,   sebagaimana   pernyataan “halal” yang dicantumkan dalam label;
  9. tidak   memasang   label   atau   membuat   penjelasan   barang   yang   memuat   nama barang,   ukuran,   berat/isi   bersih   atau   netto,   komposisi,   aturan   pakai,   tanggal pembuatan, akibat sampingan, nama dan alamat pelaku usaha serta keterangan lain untuk penggunaan yang menurut ketentuan harus dipasang/ dibuat;
  10. tidak   mencantumkan   informasi   dan/atau   petunjuk   penggunaan   barang   dalam bahasa Indonesia sesuai dengan ketentuan perundang­undangan yang berlaku.
(2)    Pelaku usaha dilarang memperdagangkan barang yang rusak, cacat atau bekas, dan tercemar tanpa memberikan informasi secara lengkap dan benar atas barang dimaksud.
(3)    Pelaku   usaha   dilarang   memperdagangkan   sediaan   farmasi   dan   pangan   yang   rusak, cacat   atau   bekas   dan   tercemar,   dengan   atau   tanpa   memberikan   informasi   secara lengkap dan benar.
(4)    Pelaku   usaha   yang   melakukan   pelanggaran   pada   ayat   (1)   dan   ayat   (2)   dilarang memperdagangkan   barang   dan/atau   jasa   tersebut   serta   wajib   menariknya   dari peredaran.
Pasal 9
(1)    Pelaku   usaha   dilarang   menawarkan,   memproduksikan,   mengiklankan   suatu   barang dan/atau jasa secara tidak benar, dan/atau seolah­olah:
  1. barang tersebut telah memenuhi dan/atau memiliki potongan harga, harga khusus, standar mutu tertentu, gaya atau mode tertentu, karakteristik tertentu, sejarah atau guna tertentu;
  2. barang tersebut dalam keadaan baik dan/atau baru;
  3. barang   dan/atau   jasa   tersebut   telah   mendapatkan   dan/atau   memiliki   sponsor, persetujuan, perlengkapan tertentu, keuntungan tertentu, ciri­ciri kerja atau aksesori tertentu;
  4. barang dan/atau jasa tersebut dibuat oleh perusahaan yang mempunyai sponsor, persetujuan atau afiliasi;
  5. barang dan/atau jasa tersebut tersedia;
  6. barang tersebut tidak mengandung cacat tersembunyi;
  7. barang tersebut merupakan kelengkapan dari barang tertentu;
  8. barang tersebut berasal dari daerah tertentu;
  9. secara langsung atau tidak langsung merendahkan barang dan/atau jasa lain;
  10. menggunakan kata-kata yang berlebihan seperti, aman, tidak berbahaya, tidak mengandung resiko atau efek sampingan tampak keterangan yang lengkap.
  11. menawarkan sesuatu yang mengandung janji yang belum pasti.
(2)    Barang   dan/atau   jasa   sebagaimana   dimaksud   pada   ayat   (1)   dilarang   untuk diperdagangkan.
(3)   Pelaku   usaha   yang   melakukan   pelanggaran   terhadap   ayat   (1)   dilarang     melanjutkan penawaran, promosi, dan pengiklanan barang dan/atau jasa tersebut.
https://indrogini.wordpress.com/2012/09/17/uu-no-8-tahun-1999-tentang-perlindungan-konsumen/

Komentar

Postingan Populer