PDB, Pertumbuhan ekonomi, dan perubahan struktur ekonomi indonesia
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perekonomian mengalami pertumbuhan
apabila barang dan jasa meningkat. Didalam suatu negara sangat sulit untuk
mencatat jumlah unit barang dan jasa yang dihasilkan selama periode waktu
tertentu karena, kesulitan terjadi karena jenis barang dan jasa yang dihasilkan
sangat beragam, sedangkan satuan ukurannya pun berbeda. Karena itu, perhitungan
pertumbuhan ekonomi tidak dapat dilakukan setiap saat, tetapi dapat dihitung
dalam dimensi waktu triwulan dan tahunan.
B. Rumusan Masalah
- Apa itu PDB?
- Bagaimana pertumbuhan ekonomi?
- Bagaimana perubahan struktur ekonomi ?
- Apa faktor-faktor penentu prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia ?
C. Tujuan Penulisan
Untuk memberikan pemahaman tentang
makna pertumbuhan ekonomi, perubahan struktur ekonomi.
BAB
II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
A.
PRODUK DOMESTIK BRUTO
Antara tahun 1965 sampai 1997 perekonomian
Indonesia tumbuh dengan persentase rata-rata per tahunnya tujuh persen. Dengan
pencapaian ini Indonesia tidak lagi berada di tingkatan “negara-negara
berpendapatan rendah” melainkan masuk ke tingkatan “negara-negara berpendapatan
menengah”. Meskipun demikian, Krisis
Keuangan Asia
yang terjadi di akhir tahun 1990an telah memberikan efek negatif bagi
perekenomian nasional, akibatnya produk domestik bruto (PDB) Indonesia turun
13.6 persen di tahun 1998 dan naik sedikit di tahun 1999 sebanyak 0.3 persen.
Antara tahun 2000 sampai 2004 perekenomian mulai memulih dengan rata-rata
pertumbuhan PDB sebanyak 4.6 persen per tahun. Setelah itu PDB Indonesia
meningkat dengan nilai rata- rata per tahun sekitar enam persen, kecuali tahun
2009 dan 2013, ketika gejolak krisis keuangan global dan ketidakpastian
terjadi. Meski masih cukup mengagumkan, PDB Indonesia turun ke nilai 4.6 persen
dan 5.8 persen pada kedua tahun tersebut.
Ada
asumsi bahwa peran sektor industri akan menguat terhadap PDB Indonesia sementara
sektor pertanian dan jasa akan melemah, karena saat ini sektor manufaktur
adalah sektor yang paling popular di Indonesia untuk investasi asing langsung.
Selain itu, untuk industri-industri inovatif tertentu pemerintah Indonesia
memberikan tax holiday (membebaskan atau mengurangi pajak penghasilan sementara
untuk investor asing) dan dalam waktu yang bersamaan akan menyiapkan
insentif-insentif guna merangsang industri nasional dengan melarang ekspor
bahan baku di tahun 2014 (untuk industri pertambangan). Langkah ini memaksa
dunia perindustrian untuk membangun pabrik dan fasilitas pengolahan untuk
menghasilkan produk nilai tambah.
Salah
satu ciri khas Indonesia yang cukup menonjol adalah bahwa bagian barat negeri
ini secara signifikan mendapatkan porsi lebih besar berkaitan dengan
kontribusinya terhadap pertumbuhan PDB. Pulau Jawa (terutama Jakarta dan
sekitarnya) dan Sumatra berkontribusi lebih dari delapan puluh persen total PDB
Indonesia. Alasan utama situasi ini adalah karena bagian barat Indonesia
posisinya lebih dekat dengan Singapura dan Malaysia. Ketiga wilayah ini dilihat
secara historis dulunya sama-sama berfungsi sebagai pusat kegiatan ekonomi di
Asia Tenggara. Sementara itu, bagian timur Indonesia terletaknya di vakum
ekonom dan populasi penduduknya cukup rendah.
B.
PERTUMBUHAN
EKONOMI INDONESIA
Pada
dasarnya pembangunan ekonomi nasional bertujuan untuk membangun manusia
Indonesia seutuhnya, dan pembangunan tersebut harus dilaksanakan dengan
berpedoman pada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Pembangunan ekonomi
harus dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Peningkatan kegiatan ekonomi
di berbagai sektor akan memberikan dampak baik secara langsung maupun tidak
langsung terhadap penciptaan lapangan kerja, sehingga diharapkan peningkatan
pendapatan, serta kesejahteraan masyarakat dapat diperbaiki.
Weiss dalam Tambunan (2001), menyatakan bahwa
pembangunan ekonomi dalam periode jangka panjang, mengikuti pertumbuhan
pendapatan nasional akan membawa suatu perubahan mendasar dalam struktur
ekonomi, dari ekonomi tradisional dengan pertanian sebagai sektor utama, ke
ekonomi modern yang didominasi oleh sektor-sektor non primer, khususnya
industri manufaktur dengan increasing returns to scale(relasi
positif antara pertumbuhan output dengan pertumbuhan produktivitas) yang
dinamis sebagai mesin utama pertumbuhan ekonomi.
Keberhasilan pembangunan ekonomi di suatu wilayah
dapat dilihat dari pendapatan perkapita masyarakat yang mengalami peningkatan
secara terus- menerus (dalam jangka panjang) dan disertai terjadinya perubahan
fundamental dalam struktur ekonomi. Dengan demikian, pembangunan ekonomi lebih
bersifat kualitatif, bukan hanya pertambahan produksi, tetapi juga terdapat
perubahan-perubahan dalam struktur produksi dan adanya alokasi input pada
berbagai sektor perekonomian seperti dalam lembaga, pengetahuan atau pendidikan
, dan teknik.
Pembangunan ekonomi tidak terlepas dari pertumbuhan
ekonomi. Pembangunan ekonomi mendorong pertumbuhan ekonomi, dan sebaliknya,
pertumbuhan ekonomi memperlancar proses pembangunan ekonomi. Yang dimaksud
dengan pertumbuhan ekonomi adalah proses kenaikan kapasitas produksi suatu
perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional. Suatu
wilayah dikatakan mengalami pertumbuhan ekonomi apabila terjadi peningkatan GNP
riil di wilayah tersebut.
Untuk dapat meningkatkan pendapatan nasional, maka
pertumbuhan ekonomi menjadi salah satu target yang sangat penting yang harus
dicapai dalam proses pembangunan ekonomi. Oleh karena itu tidak mengherankan
jika pada awal pembagnunan ekonomi suatu Negara, umumnya perencanaan
pembangunan eknomi berorientasi pada masalah pertumbuhan. Untuk Negara-negara
seperti Indonesia yang jumlah penduduknya sangat besar dan tingkat pertumbuhan
penduduk yang sangat tinggi ditambah kenyataan bahwa penduduk Indonesia dibawah
garis kemiskinan juga besar, sehingga pertumbuhan ekonomi menjadi sangat
penting dan lajunya harus jauh lebih besar dari laju pertumbuhan penduduk agar
peningkatan pendapatan masyarakat perkapita dapat tercapai.
Pertumbuhan ekonomi dapat menurunkan tingkat
kemiskinan dengan menciptakan lapangan pekerjaan dan pertumbuhan jumlah pekerja
yang cepat dan merata. Pertumbuhan ekonomi juga harus disertai dengan program
pembangunan social.
C.
PERUBAHAN
STRUKTUR EKONOMI
Struktur
perkonomian adalah komposisi peranan masing-masing sektor dalam perekonomian
baik menurut lapangan usaha maupun pembagian sektoral ke dalam sektor primer,
sekunder, dan tersier. Pembangunan ekonomi jangka panjang dengan pertumbuhan
PDB akan membawa suatu perubahan mendasar dalam struktur ekonomi, dari ekonomi
tradisional dengan pertanian sebagai sektor utama ke ekonomi modern yang
didominasi oleh sektor-sektor nonprimer sebagai motor utama penggerak
pertumbuhan ekonomi.
Pergeseran struktur ekonomi secara makro-sektoral senada dengan pergeserannya secara keuangan (spasial). Ditinjau dari sudut pandang keuangan (spasial), struktur perekonomian telah bergeser dari struktur pedesaan menjadi struktur perkotaan modern.
Struktur perekonomian indoensia sejak awal orde baru hingga pertengahan dasa warsa 1980-an berstruktur etatis dimana pemerintah atau negara dengan BUMN dan BUMD sebagai perpanjangan tangannya merupakan pelaku utama perekonomian Indonesia. Baru mulai pertengahan dasa warsa 1990-an peran pemerintah dalam perekonomian berangsur-angsur dikurangi, yaitu sesudah secara eksplisit dituangkan melalui GBHN 1988/1989 mengundang kalangan swasta untuk berperan lebih besar dalam perekonomian nasional.
Pergeseran struktur ekonomi secara makro-sektoral senada dengan pergeserannya secara keuangan (spasial). Ditinjau dari sudut pandang keuangan (spasial), struktur perekonomian telah bergeser dari struktur pedesaan menjadi struktur perkotaan modern.
Struktur perekonomian indoensia sejak awal orde baru hingga pertengahan dasa warsa 1980-an berstruktur etatis dimana pemerintah atau negara dengan BUMN dan BUMD sebagai perpanjangan tangannya merupakan pelaku utama perekonomian Indonesia. Baru mulai pertengahan dasa warsa 1990-an peran pemerintah dalam perekonomian berangsur-angsur dikurangi, yaitu sesudah secara eksplisit dituangkan melalui GBHN 1988/1989 mengundang kalangan swasta untuk berperan lebih besar dalam perekonomian nasional.
Ada beberapa faktor yang menentukan
terjadinya perubahan struktur ekonomi antara lain:
1.
Produktivitas tenaga kerja per sektor secara keseluruhan
2.
Adanya modernisasi dalam proses peningkatan nilai tambah bahan baku, barang
setengah jadi dan barang jadi.
3.
Kreativitas dan penerapan teknologi yang disertai kemampuan untuk memperluas
pasar produk/jasa yang dihasilkannya.
4.
Kebijakan pemerintah yang mendorong pertumbuhan dan pengembangan sektor dan
komoditi unggulan.
5.
Ketersediaan infrastruktur yang menentukan kelancaran aliran distribusi barang
dan jasa serta mendukung proses produksi.
6.
Kegairahan masyarakat untuk berwirausaha dan melakukan investasi secara
terus-menerus.
7.
Adanya pusat-pusat pertumbuhan baru yang muncul dalam wilayah daerah.
8.
Terbukanya perdagangan luar daerah dan luar negeri melalui ekspor-impor
C. Faktor-faktor Penentu Prospek
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
- Barang Modal
Agar ekonomi dapar bertumbuh, stok
barang modal harus ditambah dengan cara investasi. Untuk meningkatkan investasi
dengan cara menangani faktor-faktor yang mempengaruhi investasi. Salah satu
contohnya adalah tingkat Pengembakian yang diharapkan karena, kemampuan
perusahaan menentukan tingkat investasi yang diharapkan, sangat dipengaruhi
oleh kondisi internal dan eksternal masyarakat.
- Tenaga Kerja
Sampai saat ini, khususnya di negara
sedang berkembang (NSB), tenaga kerja (TK) masih merupakan faktor produksi yang
domain. Penambahan tenaga kerja umumnya sangat berpengaruh terhadap peningkatan
output. Untuk meningkatkan output secara efisien, pilihan yang rasional adalah
teknologi padat modal.
- Teknologi
Penggunaan teknologi yang makin
tinggi sangat memacu pertumbuhan ekonomi, jika hanya dilihat dari peningkatan
output. Memang sulit mengatasi mengatasi dualisme dampak tekonologi. Babarapa
ekonom telah mencoba mencari jalan bukan untuk mengatasi, melainkan untuk
mengurangi keterpisahan antara kesempatan kerja dan tekonologi. Salah satu
konsep yang diajukan adalah penggunakaam teknologi madia atau tepat guna di
NSB. Dengan penggunaan teknologi, manusia dapat memanfaatkan secara optimalapa
yang ada dalam diri dan lingkungannya. Bahkan kelebihan penggunaan teknologi
tepat guna adalah ditekannya pemborosan penggunaan SDA atau energi dalam proses
produksi.
- Uang
Dalam perekonomian modern, uang
memegang peran dan fungsi sentral. Uang akan sangat memberi konstribusi bagi
pertumbuhan ekonomi, selama penggunaanya sangat efisien. Tingakat efisiensi
peenggunaan uang juga sangat ditentukan oleh tingkat efisiensi sistem
perbankan. Bardasarkan pemikiran inilah pemerintah Indonesia sejak 1983
membenasi sistem keuangan dengan memberikan sumbangan terhadap pertumbuhan
ekonomi. Sebab dengan pembenahan tersebut proses alokasi sumber daya keuangan
sudah lebih baik dan efisien dibanding periode sebelum tahun 1983.
- Manajemen
Manajemen adalah peralatan yang
sangat dibutuhkan untuk mengelola perekonomian modern, terutama bagi
perekonomian yang mengandalkan mekanisme pasar. Sistem manajemen yang baik,
terkadag jauh lebih berguna dibanding barang modal yang banyak, uang yang
berlimpah dan teknologi tinggi.
- Kewirausahaan (Enterpreneurship)
Para pengusaha mempunyai perkiraan
yang matang bahwa input yang dikombinasikannya akan menghasilkan barang dan
jasa yang dibutuhkan masyarakat, atau menjadi barang dan jasa yang dibutuhkan
masyarakat, atau menjadi barang dan jasa, yang akan dibutuhkan masyarakat.
Kemampuan mengkombinasikan input ini dapat disebut sebagai kemampuan inovasi.
Sejarah perkembangan perekonomian yang telah maju, juga membuktikan betapa
besarnya peranan para wirausahawan dalam memajukan perekonomian.
- Informasi
Syarat agar pasar berfungsi sebagai
alat alokasi daya ekonomi yang efisien adalah adanya informasi yang sempurna
dan seimbang (perfect and simetric information). Kegagalan pasar
merupakan akibat tidak terpenuhinya asumsi ini.
BAB
III
Penutup
Kesimpulan
Dari pembahasan di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa penting bagi kita
terlebih bagi yang mempelajari ekonomi untuk mengetahui apa itu Produk Domestik
Bruto, Pertumbuhan Ekonomi Indonesia, Perubahan Struktur Ekonomi Indonesia
DAFTAR
PUSTAKA
Pratama Rahardja dan Mandala Manurung, Teori
Ekonomi Makro Suatu Pengantar: Jakarta: LP-FEUI, 2004.
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perekonomian mengalami pertumbuhan
apabila barang dan jasa meningkat. Didalam suatu negara sangat sulit untuk
mencatat jumlah unit barang dan jasa yang dihasilkan selama periode waktu
tertentu karena, kesulitan terjadi karena jenis barang dan jasa yang dihasilkan
sangat beragam, sedangkan satuan ukurannya pun berbeda. Karena itu, perhitungan
pertumbuhan ekonomi tidak dapat dilakukan setiap saat, tetapi dapat dihitung
dalam dimensi waktu triwulan dan tahunan.
B. Rumusan Masalah
- Apa itu PDB?
- Bagaimana pertumbuhan ekonomi?
- Bagaimana perubahan struktur ekonomi ?
- Apa faktor-faktor penentu prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia ?
C. Tujuan Penulisan
Untuk memberikan pemahaman tentang
makna pertumbuhan ekonomi, perubahan struktur ekonomi.
BAB
II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
A.
PRODUK DOMESTIK BRUTO
Antara tahun 1965 sampai 1997 perekonomian
Indonesia tumbuh dengan persentase rata-rata per tahunnya tujuh persen. Dengan
pencapaian ini Indonesia tidak lagi berada di tingkatan “negara-negara
berpendapatan rendah” melainkan masuk ke tingkatan “negara-negara berpendapatan
menengah”. Meskipun demikian, Krisis
Keuangan Asia
yang terjadi di akhir tahun 1990an telah memberikan efek negatif bagi
perekenomian nasional, akibatnya produk domestik bruto (PDB) Indonesia turun
13.6 persen di tahun 1998 dan naik sedikit di tahun 1999 sebanyak 0.3 persen.
Antara tahun 2000 sampai 2004 perekenomian mulai memulih dengan rata-rata
pertumbuhan PDB sebanyak 4.6 persen per tahun. Setelah itu PDB Indonesia
meningkat dengan nilai rata- rata per tahun sekitar enam persen, kecuali tahun
2009 dan 2013, ketika gejolak krisis keuangan global dan ketidakpastian
terjadi. Meski masih cukup mengagumkan, PDB Indonesia turun ke nilai 4.6 persen
dan 5.8 persen pada kedua tahun tersebut.
Ada
asumsi bahwa peran sektor industri akan menguat terhadap PDB Indonesia sementara
sektor pertanian dan jasa akan melemah, karena saat ini sektor manufaktur
adalah sektor yang paling popular di Indonesia untuk investasi asing langsung.
Selain itu, untuk industri-industri inovatif tertentu pemerintah Indonesia
memberikan tax holiday (membebaskan atau mengurangi pajak penghasilan sementara
untuk investor asing) dan dalam waktu yang bersamaan akan menyiapkan
insentif-insentif guna merangsang industri nasional dengan melarang ekspor
bahan baku di tahun 2014 (untuk industri pertambangan). Langkah ini memaksa
dunia perindustrian untuk membangun pabrik dan fasilitas pengolahan untuk
menghasilkan produk nilai tambah.
Salah
satu ciri khas Indonesia yang cukup menonjol adalah bahwa bagian barat negeri
ini secara signifikan mendapatkan porsi lebih besar berkaitan dengan
kontribusinya terhadap pertumbuhan PDB. Pulau Jawa (terutama Jakarta dan
sekitarnya) dan Sumatra berkontribusi lebih dari delapan puluh persen total PDB
Indonesia. Alasan utama situasi ini adalah karena bagian barat Indonesia
posisinya lebih dekat dengan Singapura dan Malaysia. Ketiga wilayah ini dilihat
secara historis dulunya sama-sama berfungsi sebagai pusat kegiatan ekonomi di
Asia Tenggara. Sementara itu, bagian timur Indonesia terletaknya di vakum
ekonom dan populasi penduduknya cukup rendah.
B.
PERTUMBUHAN
EKONOMI INDONESIA
Pada
dasarnya pembangunan ekonomi nasional bertujuan untuk membangun manusia
Indonesia seutuhnya, dan pembangunan tersebut harus dilaksanakan dengan
berpedoman pada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Pembangunan ekonomi
harus dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Peningkatan kegiatan ekonomi
di berbagai sektor akan memberikan dampak baik secara langsung maupun tidak
langsung terhadap penciptaan lapangan kerja, sehingga diharapkan peningkatan
pendapatan, serta kesejahteraan masyarakat dapat diperbaiki.
Weiss dalam Tambunan (2001), menyatakan bahwa
pembangunan ekonomi dalam periode jangka panjang, mengikuti pertumbuhan
pendapatan nasional akan membawa suatu perubahan mendasar dalam struktur
ekonomi, dari ekonomi tradisional dengan pertanian sebagai sektor utama, ke
ekonomi modern yang didominasi oleh sektor-sektor non primer, khususnya
industri manufaktur dengan increasing returns to scale(relasi
positif antara pertumbuhan output dengan pertumbuhan produktivitas) yang
dinamis sebagai mesin utama pertumbuhan ekonomi.
Keberhasilan pembangunan ekonomi di suatu wilayah
dapat dilihat dari pendapatan perkapita masyarakat yang mengalami peningkatan
secara terus- menerus (dalam jangka panjang) dan disertai terjadinya perubahan
fundamental dalam struktur ekonomi. Dengan demikian, pembangunan ekonomi lebih
bersifat kualitatif, bukan hanya pertambahan produksi, tetapi juga terdapat
perubahan-perubahan dalam struktur produksi dan adanya alokasi input pada
berbagai sektor perekonomian seperti dalam lembaga, pengetahuan atau pendidikan
, dan teknik.
Pembangunan ekonomi tidak terlepas dari pertumbuhan
ekonomi. Pembangunan ekonomi mendorong pertumbuhan ekonomi, dan sebaliknya,
pertumbuhan ekonomi memperlancar proses pembangunan ekonomi. Yang dimaksud
dengan pertumbuhan ekonomi adalah proses kenaikan kapasitas produksi suatu
perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional. Suatu
wilayah dikatakan mengalami pertumbuhan ekonomi apabila terjadi peningkatan GNP
riil di wilayah tersebut.
Untuk dapat meningkatkan pendapatan nasional, maka
pertumbuhan ekonomi menjadi salah satu target yang sangat penting yang harus
dicapai dalam proses pembangunan ekonomi. Oleh karena itu tidak mengherankan
jika pada awal pembagnunan ekonomi suatu Negara, umumnya perencanaan
pembangunan eknomi berorientasi pada masalah pertumbuhan. Untuk Negara-negara
seperti Indonesia yang jumlah penduduknya sangat besar dan tingkat pertumbuhan
penduduk yang sangat tinggi ditambah kenyataan bahwa penduduk Indonesia dibawah
garis kemiskinan juga besar, sehingga pertumbuhan ekonomi menjadi sangat
penting dan lajunya harus jauh lebih besar dari laju pertumbuhan penduduk agar
peningkatan pendapatan masyarakat perkapita dapat tercapai.
Pertumbuhan ekonomi dapat menurunkan tingkat
kemiskinan dengan menciptakan lapangan pekerjaan dan pertumbuhan jumlah pekerja
yang cepat dan merata. Pertumbuhan ekonomi juga harus disertai dengan program
pembangunan social.
C.
PERUBAHAN
STRUKTUR EKONOMI
Struktur
perkonomian adalah komposisi peranan masing-masing sektor dalam perekonomian
baik menurut lapangan usaha maupun pembagian sektoral ke dalam sektor primer,
sekunder, dan tersier. Pembangunan ekonomi jangka panjang dengan pertumbuhan
PDB akan membawa suatu perubahan mendasar dalam struktur ekonomi, dari ekonomi
tradisional dengan pertanian sebagai sektor utama ke ekonomi modern yang
didominasi oleh sektor-sektor nonprimer sebagai motor utama penggerak
pertumbuhan ekonomi.
Pergeseran struktur ekonomi secara makro-sektoral senada dengan pergeserannya secara keuangan (spasial). Ditinjau dari sudut pandang keuangan (spasial), struktur perekonomian telah bergeser dari struktur pedesaan menjadi struktur perkotaan modern.
Struktur perekonomian indoensia sejak awal orde baru hingga pertengahan dasa warsa 1980-an berstruktur etatis dimana pemerintah atau negara dengan BUMN dan BUMD sebagai perpanjangan tangannya merupakan pelaku utama perekonomian Indonesia. Baru mulai pertengahan dasa warsa 1990-an peran pemerintah dalam perekonomian berangsur-angsur dikurangi, yaitu sesudah secara eksplisit dituangkan melalui GBHN 1988/1989 mengundang kalangan swasta untuk berperan lebih besar dalam perekonomian nasional.
Pergeseran struktur ekonomi secara makro-sektoral senada dengan pergeserannya secara keuangan (spasial). Ditinjau dari sudut pandang keuangan (spasial), struktur perekonomian telah bergeser dari struktur pedesaan menjadi struktur perkotaan modern.
Struktur perekonomian indoensia sejak awal orde baru hingga pertengahan dasa warsa 1980-an berstruktur etatis dimana pemerintah atau negara dengan BUMN dan BUMD sebagai perpanjangan tangannya merupakan pelaku utama perekonomian Indonesia. Baru mulai pertengahan dasa warsa 1990-an peran pemerintah dalam perekonomian berangsur-angsur dikurangi, yaitu sesudah secara eksplisit dituangkan melalui GBHN 1988/1989 mengundang kalangan swasta untuk berperan lebih besar dalam perekonomian nasional.
Ada beberapa faktor yang menentukan
terjadinya perubahan struktur ekonomi antara lain:
1.
Produktivitas tenaga kerja per sektor secara keseluruhan
2.
Adanya modernisasi dalam proses peningkatan nilai tambah bahan baku, barang
setengah jadi dan barang jadi.
3.
Kreativitas dan penerapan teknologi yang disertai kemampuan untuk memperluas
pasar produk/jasa yang dihasilkannya.
4.
Kebijakan pemerintah yang mendorong pertumbuhan dan pengembangan sektor dan
komoditi unggulan.
5.
Ketersediaan infrastruktur yang menentukan kelancaran aliran distribusi barang
dan jasa serta mendukung proses produksi.
6.
Kegairahan masyarakat untuk berwirausaha dan melakukan investasi secara
terus-menerus.
7.
Adanya pusat-pusat pertumbuhan baru yang muncul dalam wilayah daerah.
8.
Terbukanya perdagangan luar daerah dan luar negeri melalui ekspor-impor
C. Faktor-faktor Penentu Prospek
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
- Barang Modal
Agar ekonomi dapar bertumbuh, stok
barang modal harus ditambah dengan cara investasi. Untuk meningkatkan investasi
dengan cara menangani faktor-faktor yang mempengaruhi investasi. Salah satu
contohnya adalah tingkat Pengembakian yang diharapkan karena, kemampuan
perusahaan menentukan tingkat investasi yang diharapkan, sangat dipengaruhi
oleh kondisi internal dan eksternal masyarakat.
- Tenaga Kerja
Sampai saat ini, khususnya di negara
sedang berkembang (NSB), tenaga kerja (TK) masih merupakan faktor produksi yang
domain. Penambahan tenaga kerja umumnya sangat berpengaruh terhadap peningkatan
output. Untuk meningkatkan output secara efisien, pilihan yang rasional adalah
teknologi padat modal.
- Teknologi
Penggunaan teknologi yang makin
tinggi sangat memacu pertumbuhan ekonomi, jika hanya dilihat dari peningkatan
output. Memang sulit mengatasi mengatasi dualisme dampak tekonologi. Babarapa
ekonom telah mencoba mencari jalan bukan untuk mengatasi, melainkan untuk
mengurangi keterpisahan antara kesempatan kerja dan tekonologi. Salah satu
konsep yang diajukan adalah penggunakaam teknologi madia atau tepat guna di
NSB. Dengan penggunaan teknologi, manusia dapat memanfaatkan secara optimalapa
yang ada dalam diri dan lingkungannya. Bahkan kelebihan penggunaan teknologi
tepat guna adalah ditekannya pemborosan penggunaan SDA atau energi dalam proses
produksi.
- Uang
Dalam perekonomian modern, uang
memegang peran dan fungsi sentral. Uang akan sangat memberi konstribusi bagi
pertumbuhan ekonomi, selama penggunaanya sangat efisien. Tingakat efisiensi
peenggunaan uang juga sangat ditentukan oleh tingkat efisiensi sistem
perbankan. Bardasarkan pemikiran inilah pemerintah Indonesia sejak 1983
membenasi sistem keuangan dengan memberikan sumbangan terhadap pertumbuhan
ekonomi. Sebab dengan pembenahan tersebut proses alokasi sumber daya keuangan
sudah lebih baik dan efisien dibanding periode sebelum tahun 1983.
- Manajemen
Manajemen adalah peralatan yang
sangat dibutuhkan untuk mengelola perekonomian modern, terutama bagi
perekonomian yang mengandalkan mekanisme pasar. Sistem manajemen yang baik,
terkadag jauh lebih berguna dibanding barang modal yang banyak, uang yang
berlimpah dan teknologi tinggi.
- Kewirausahaan (Enterpreneurship)
Para pengusaha mempunyai perkiraan
yang matang bahwa input yang dikombinasikannya akan menghasilkan barang dan
jasa yang dibutuhkan masyarakat, atau menjadi barang dan jasa yang dibutuhkan
masyarakat, atau menjadi barang dan jasa, yang akan dibutuhkan masyarakat.
Kemampuan mengkombinasikan input ini dapat disebut sebagai kemampuan inovasi.
Sejarah perkembangan perekonomian yang telah maju, juga membuktikan betapa
besarnya peranan para wirausahawan dalam memajukan perekonomian.
- Informasi
Syarat agar pasar berfungsi sebagai
alat alokasi daya ekonomi yang efisien adalah adanya informasi yang sempurna
dan seimbang (perfect and simetric information). Kegagalan pasar
merupakan akibat tidak terpenuhinya asumsi ini.
BAB
III
Penutup
Kesimpulan
Dari pembahasan di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa penting bagi kita
terlebih bagi yang mempelajari ekonomi untuk mengetahui apa itu Produk Domestik
Bruto, Pertumbuhan Ekonomi Indonesia, Perubahan Struktur Ekonomi Indonesia
DAFTAR
PUSTAKA
Pratama Rahardja dan Mandala Manurung, Teori
Ekonomi Makro Suatu Pengantar: Jakarta: LP-FEUI, 2004.
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perekonomian mengalami pertumbuhan
apabila barang dan jasa meningkat. Didalam suatu negara sangat sulit untuk
mencatat jumlah unit barang dan jasa yang dihasilkan selama periode waktu
tertentu karena, kesulitan terjadi karena jenis barang dan jasa yang dihasilkan
sangat beragam, sedangkan satuan ukurannya pun berbeda. Karena itu, perhitungan
pertumbuhan ekonomi tidak dapat dilakukan setiap saat, tetapi dapat dihitung
dalam dimensi waktu triwulan dan tahunan.
B. Rumusan Masalah
- Apa itu PDB?
- Bagaimana pertumbuhan ekonomi?
- Bagaimana perubahan struktur ekonomi ?
- Apa faktor-faktor penentu prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia ?
C. Tujuan Penulisan
Untuk memberikan pemahaman tentang
makna pertumbuhan ekonomi, perubahan struktur ekonomi.
BAB
II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
A.
PRODUK DOMESTIK BRUTO
Antara tahun 1965 sampai 1997 perekonomian
Indonesia tumbuh dengan persentase rata-rata per tahunnya tujuh persen. Dengan
pencapaian ini Indonesia tidak lagi berada di tingkatan “negara-negara
berpendapatan rendah” melainkan masuk ke tingkatan “negara-negara berpendapatan
menengah”. Meskipun demikian, Krisis
Keuangan Asia
yang terjadi di akhir tahun 1990an telah memberikan efek negatif bagi
perekenomian nasional, akibatnya produk domestik bruto (PDB) Indonesia turun
13.6 persen di tahun 1998 dan naik sedikit di tahun 1999 sebanyak 0.3 persen.
Antara tahun 2000 sampai 2004 perekenomian mulai memulih dengan rata-rata
pertumbuhan PDB sebanyak 4.6 persen per tahun. Setelah itu PDB Indonesia
meningkat dengan nilai rata- rata per tahun sekitar enam persen, kecuali tahun
2009 dan 2013, ketika gejolak krisis keuangan global dan ketidakpastian
terjadi. Meski masih cukup mengagumkan, PDB Indonesia turun ke nilai 4.6 persen
dan 5.8 persen pada kedua tahun tersebut.
Ada
asumsi bahwa peran sektor industri akan menguat terhadap PDB Indonesia sementara
sektor pertanian dan jasa akan melemah, karena saat ini sektor manufaktur
adalah sektor yang paling popular di Indonesia untuk investasi asing langsung.
Selain itu, untuk industri-industri inovatif tertentu pemerintah Indonesia
memberikan tax holiday (membebaskan atau mengurangi pajak penghasilan sementara
untuk investor asing) dan dalam waktu yang bersamaan akan menyiapkan
insentif-insentif guna merangsang industri nasional dengan melarang ekspor
bahan baku di tahun 2014 (untuk industri pertambangan). Langkah ini memaksa
dunia perindustrian untuk membangun pabrik dan fasilitas pengolahan untuk
menghasilkan produk nilai tambah.
Salah
satu ciri khas Indonesia yang cukup menonjol adalah bahwa bagian barat negeri
ini secara signifikan mendapatkan porsi lebih besar berkaitan dengan
kontribusinya terhadap pertumbuhan PDB. Pulau Jawa (terutama Jakarta dan
sekitarnya) dan Sumatra berkontribusi lebih dari delapan puluh persen total PDB
Indonesia. Alasan utama situasi ini adalah karena bagian barat Indonesia
posisinya lebih dekat dengan Singapura dan Malaysia. Ketiga wilayah ini dilihat
secara historis dulunya sama-sama berfungsi sebagai pusat kegiatan ekonomi di
Asia Tenggara. Sementara itu, bagian timur Indonesia terletaknya di vakum
ekonom dan populasi penduduknya cukup rendah.
B.
PERTUMBUHAN
EKONOMI INDONESIA
Pada
dasarnya pembangunan ekonomi nasional bertujuan untuk membangun manusia
Indonesia seutuhnya, dan pembangunan tersebut harus dilaksanakan dengan
berpedoman pada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Pembangunan ekonomi
harus dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Peningkatan kegiatan ekonomi
di berbagai sektor akan memberikan dampak baik secara langsung maupun tidak
langsung terhadap penciptaan lapangan kerja, sehingga diharapkan peningkatan
pendapatan, serta kesejahteraan masyarakat dapat diperbaiki.
Weiss dalam Tambunan (2001), menyatakan bahwa
pembangunan ekonomi dalam periode jangka panjang, mengikuti pertumbuhan
pendapatan nasional akan membawa suatu perubahan mendasar dalam struktur
ekonomi, dari ekonomi tradisional dengan pertanian sebagai sektor utama, ke
ekonomi modern yang didominasi oleh sektor-sektor non primer, khususnya
industri manufaktur dengan increasing returns to scale(relasi
positif antara pertumbuhan output dengan pertumbuhan produktivitas) yang
dinamis sebagai mesin utama pertumbuhan ekonomi.
Keberhasilan pembangunan ekonomi di suatu wilayah
dapat dilihat dari pendapatan perkapita masyarakat yang mengalami peningkatan
secara terus- menerus (dalam jangka panjang) dan disertai terjadinya perubahan
fundamental dalam struktur ekonomi. Dengan demikian, pembangunan ekonomi lebih
bersifat kualitatif, bukan hanya pertambahan produksi, tetapi juga terdapat
perubahan-perubahan dalam struktur produksi dan adanya alokasi input pada
berbagai sektor perekonomian seperti dalam lembaga, pengetahuan atau pendidikan
, dan teknik.
Pembangunan ekonomi tidak terlepas dari pertumbuhan
ekonomi. Pembangunan ekonomi mendorong pertumbuhan ekonomi, dan sebaliknya,
pertumbuhan ekonomi memperlancar proses pembangunan ekonomi. Yang dimaksud
dengan pertumbuhan ekonomi adalah proses kenaikan kapasitas produksi suatu
perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional. Suatu
wilayah dikatakan mengalami pertumbuhan ekonomi apabila terjadi peningkatan GNP
riil di wilayah tersebut.
Untuk dapat meningkatkan pendapatan nasional, maka
pertumbuhan ekonomi menjadi salah satu target yang sangat penting yang harus
dicapai dalam proses pembangunan ekonomi. Oleh karena itu tidak mengherankan
jika pada awal pembagnunan ekonomi suatu Negara, umumnya perencanaan
pembangunan eknomi berorientasi pada masalah pertumbuhan. Untuk Negara-negara
seperti Indonesia yang jumlah penduduknya sangat besar dan tingkat pertumbuhan
penduduk yang sangat tinggi ditambah kenyataan bahwa penduduk Indonesia dibawah
garis kemiskinan juga besar, sehingga pertumbuhan ekonomi menjadi sangat
penting dan lajunya harus jauh lebih besar dari laju pertumbuhan penduduk agar
peningkatan pendapatan masyarakat perkapita dapat tercapai.
Pertumbuhan ekonomi dapat menurunkan tingkat
kemiskinan dengan menciptakan lapangan pekerjaan dan pertumbuhan jumlah pekerja
yang cepat dan merata. Pertumbuhan ekonomi juga harus disertai dengan program
pembangunan social.
C.
PERUBAHAN
STRUKTUR EKONOMI
Struktur
perkonomian adalah komposisi peranan masing-masing sektor dalam perekonomian
baik menurut lapangan usaha maupun pembagian sektoral ke dalam sektor primer,
sekunder, dan tersier. Pembangunan ekonomi jangka panjang dengan pertumbuhan
PDB akan membawa suatu perubahan mendasar dalam struktur ekonomi, dari ekonomi
tradisional dengan pertanian sebagai sektor utama ke ekonomi modern yang
didominasi oleh sektor-sektor nonprimer sebagai motor utama penggerak
pertumbuhan ekonomi.
Pergeseran struktur ekonomi secara makro-sektoral senada dengan pergeserannya secara keuangan (spasial). Ditinjau dari sudut pandang keuangan (spasial), struktur perekonomian telah bergeser dari struktur pedesaan menjadi struktur perkotaan modern.
Struktur perekonomian indoensia sejak awal orde baru hingga pertengahan dasa warsa 1980-an berstruktur etatis dimana pemerintah atau negara dengan BUMN dan BUMD sebagai perpanjangan tangannya merupakan pelaku utama perekonomian Indonesia. Baru mulai pertengahan dasa warsa 1990-an peran pemerintah dalam perekonomian berangsur-angsur dikurangi, yaitu sesudah secara eksplisit dituangkan melalui GBHN 1988/1989 mengundang kalangan swasta untuk berperan lebih besar dalam perekonomian nasional.
Pergeseran struktur ekonomi secara makro-sektoral senada dengan pergeserannya secara keuangan (spasial). Ditinjau dari sudut pandang keuangan (spasial), struktur perekonomian telah bergeser dari struktur pedesaan menjadi struktur perkotaan modern.
Struktur perekonomian indoensia sejak awal orde baru hingga pertengahan dasa warsa 1980-an berstruktur etatis dimana pemerintah atau negara dengan BUMN dan BUMD sebagai perpanjangan tangannya merupakan pelaku utama perekonomian Indonesia. Baru mulai pertengahan dasa warsa 1990-an peran pemerintah dalam perekonomian berangsur-angsur dikurangi, yaitu sesudah secara eksplisit dituangkan melalui GBHN 1988/1989 mengundang kalangan swasta untuk berperan lebih besar dalam perekonomian nasional.
Ada beberapa faktor yang menentukan
terjadinya perubahan struktur ekonomi antara lain:
1.
Produktivitas tenaga kerja per sektor secara keseluruhan
2.
Adanya modernisasi dalam proses peningkatan nilai tambah bahan baku, barang
setengah jadi dan barang jadi.
3.
Kreativitas dan penerapan teknologi yang disertai kemampuan untuk memperluas
pasar produk/jasa yang dihasilkannya.
4.
Kebijakan pemerintah yang mendorong pertumbuhan dan pengembangan sektor dan
komoditi unggulan.
5.
Ketersediaan infrastruktur yang menentukan kelancaran aliran distribusi barang
dan jasa serta mendukung proses produksi.
6.
Kegairahan masyarakat untuk berwirausaha dan melakukan investasi secara
terus-menerus.
7.
Adanya pusat-pusat pertumbuhan baru yang muncul dalam wilayah daerah.
8.
Terbukanya perdagangan luar daerah dan luar negeri melalui ekspor-impor
C. Faktor-faktor Penentu Prospek
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
- Barang Modal
Agar ekonomi dapar bertumbuh, stok
barang modal harus ditambah dengan cara investasi. Untuk meningkatkan investasi
dengan cara menangani faktor-faktor yang mempengaruhi investasi. Salah satu
contohnya adalah tingkat Pengembakian yang diharapkan karena, kemampuan
perusahaan menentukan tingkat investasi yang diharapkan, sangat dipengaruhi
oleh kondisi internal dan eksternal masyarakat.
- Tenaga Kerja
Sampai saat ini, khususnya di negara
sedang berkembang (NSB), tenaga kerja (TK) masih merupakan faktor produksi yang
domain. Penambahan tenaga kerja umumnya sangat berpengaruh terhadap peningkatan
output. Untuk meningkatkan output secara efisien, pilihan yang rasional adalah
teknologi padat modal.
- Teknologi
Penggunaan teknologi yang makin
tinggi sangat memacu pertumbuhan ekonomi, jika hanya dilihat dari peningkatan
output. Memang sulit mengatasi mengatasi dualisme dampak tekonologi. Babarapa
ekonom telah mencoba mencari jalan bukan untuk mengatasi, melainkan untuk
mengurangi keterpisahan antara kesempatan kerja dan tekonologi. Salah satu
konsep yang diajukan adalah penggunakaam teknologi madia atau tepat guna di
NSB. Dengan penggunaan teknologi, manusia dapat memanfaatkan secara optimalapa
yang ada dalam diri dan lingkungannya. Bahkan kelebihan penggunaan teknologi
tepat guna adalah ditekannya pemborosan penggunaan SDA atau energi dalam proses
produksi.
- Uang
Dalam perekonomian modern, uang
memegang peran dan fungsi sentral. Uang akan sangat memberi konstribusi bagi
pertumbuhan ekonomi, selama penggunaanya sangat efisien. Tingakat efisiensi
peenggunaan uang juga sangat ditentukan oleh tingkat efisiensi sistem
perbankan. Bardasarkan pemikiran inilah pemerintah Indonesia sejak 1983
membenasi sistem keuangan dengan memberikan sumbangan terhadap pertumbuhan
ekonomi. Sebab dengan pembenahan tersebut proses alokasi sumber daya keuangan
sudah lebih baik dan efisien dibanding periode sebelum tahun 1983.
- Manajemen
Manajemen adalah peralatan yang
sangat dibutuhkan untuk mengelola perekonomian modern, terutama bagi
perekonomian yang mengandalkan mekanisme pasar. Sistem manajemen yang baik,
terkadag jauh lebih berguna dibanding barang modal yang banyak, uang yang
berlimpah dan teknologi tinggi.
- Kewirausahaan (Enterpreneurship)
Para pengusaha mempunyai perkiraan
yang matang bahwa input yang dikombinasikannya akan menghasilkan barang dan
jasa yang dibutuhkan masyarakat, atau menjadi barang dan jasa yang dibutuhkan
masyarakat, atau menjadi barang dan jasa, yang akan dibutuhkan masyarakat.
Kemampuan mengkombinasikan input ini dapat disebut sebagai kemampuan inovasi.
Sejarah perkembangan perekonomian yang telah maju, juga membuktikan betapa
besarnya peranan para wirausahawan dalam memajukan perekonomian.
- Informasi
Syarat agar pasar berfungsi sebagai
alat alokasi daya ekonomi yang efisien adalah adanya informasi yang sempurna
dan seimbang (perfect and simetric information). Kegagalan pasar
merupakan akibat tidak terpenuhinya asumsi ini.
BAB
III
Penutup
Kesimpulan
Dari pembahasan di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa penting bagi kita
terlebih bagi yang mempelajari ekonomi untuk mengetahui apa itu Produk Domestik
Bruto, Pertumbuhan Ekonomi Indonesia, Perubahan Struktur Ekonomi Indonesia
DAFTAR
PUSTAKA
Pratama Rahardja dan Mandala Manurung, Teori
Ekonomi Makro Suatu Pengantar: Jakarta: LP-FEUI, 2004.
Komentar
Posting Komentar