SEJARAH EKONOMI INDONESIA
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar belakang
Perlu diketahui bahwa proses
pembangunan ekonomi di suatu negara sangat ditentukan oleh banyak faktor, baik
internal maupun eksternal. Faktor-faktor internal, diantaranya adalah kondisi
fisik, lokasi geografi, jumlah dan kualitas sumber daya alam dan manusia.
Faktor-faktor eksternal diantaranya adalah perkembangan teknologi, kondisi
perekonomian dan politik dunia, serta keamanan global.
B.
Tujuan
Penyusunan makalah ini bertujuan
untuk:
1. Mengetahui sejarah dan sistem ekonomi
Indonesia
2. Mengetahui sejarah ekonomi
prakolonialisme
3. Mengetahui perkembangan ekonomi era
pendudukan jepang
4. Mengetahui perkembangan ekonomi
Indonesia pada ORLA, ORBA, dan REFORMASI
C.
Rumusan Masalah
1.
bagaimana keadaan perekonomian Indonesia pada era prakolonialisme ?
2.
bagaimana keadaan perekonomian Indonesia pada era pendudukan jepang ?
3.
bagaimana keadaan perkonomian Indonesia pada masa ORLA, ORBA dan REFORMASI ?
BAB II
SEJARAH DAN SISTEM EKONOMI INDONESIA
1.
SEJARAH
PRAKOLONIALISME
Sejarah Indonesia
meliputi suatu rentang waktu yang sangat panjang yang dimulai sejak zaman prasejarah berdasarkan penemuan "Manusia Jawa" yang berusia 1,7 juta
tahun yang lalu. Periode sejarah Indonesia dapat dibagi menjadi lima era:
Era Prakolonial, munculnya kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha serta Islam di Jawa
dan Sumatera yang terutama mengandalkan
perdagangan; Era Kolonial, masuknya
orang-orang Eropa (terutama Belanda) yang menginginkan rempah-rempah mengakibatkan penjajahan oleh
Belanda selama sekitar 3,5 abad antara awal abad ke-17 hingga pertengahan abad ke-20; Era Kemerdekaan Awal, pasca-Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia (1945) sampai jatuhnya Soekarno (1966);
Era Orde Baru, 32 tahun masa pemerintahan Soeharto (1966–1998);
serta Era Reformasi yang berlangsung sampai sekarang.
Para cendekiawan India telah menulis tentang Dwipantara atau kerajaan Hindu
Jawa
Dwipa di pulau Jawa dan Sumatra atau Swarna dwipa sekitar 200 SM. Bukti fisik awal yang menyebutkan
mengenai adanya dua kerajaan bercorak Hinduisme pada abad ke-5, yaitu: Kerajaan Tarumanagara yang menguasai Jawa Barat dan Kerajaan Kutai di pesisir Sungai Mahakam, Kalimantan. Pada tahun 425
agama Buddha telah mencapai wilayah tersebut.Di saat Eropa memasuki masa Renaisans, Nusantara telah mempunyai warisan peradaban berusia ribuan tahun dengan dua kerajaan besar yaitu Sriwijaya di Sumatra dan Majapahit di Jawa, ditambah dengan puluhan kerajaan kecil yang sering kali menjadi vazal tetangganya yang lebih kuat atau saling terhubung dalam semacam ikatan perdagangan (seperti di Maluku).
Kerajaan
Hindu-Buddha
Prasasti Tugu peninggalan Raja Purnawarman
dari Taruma
Pada abad ke-4 hingga abad ke-7 di
wilayah Jawa Barat terdapat kerajaan bercorak Hindu-Budha yaitu kerajaan Tarumanagara yang dilanjutkan dengan Kerajaan
Sunda sampai abad ke-16. Pada masa abad ke-7 hingga abad ke-14,
kerajaan Buddha Sriwijaya berkembang pesat di Sumatra. Penjelajah Tiongkok I Ching mengunjungi ibukotanya Palembang sekitar tahun 670. Pada puncak kejayaannya, Sriwijaya menguasai daerah sejauh
Jawa Barat dan Semenanjung Melayu.
Abad ke-14 juga menjadi saksi bangkitnya sebuah kerajaan Hindu di Jawa Timur, Majapahit. Patih Majapahit antara tahun 1331 hingga 1364, Gajah Mada berhasil memperoleh kekuasaan atas wilayah yang kini
sebagian besarnya adalah Indonesia beserta hampir seluruh Semenanjung Melayu.
Warisan dari masa Gajah Mada termasuk kodifikasi hukum dan dalam kebudayaan
Jawa, seperti yang terlihat dalam wiracarita Ramayana.
2. SEJARAH PENDUDUKAN JEPANG
Pada tanggal 8 Maret 1942 tentara Hindia Belanda menyerah
tanpa syarat kepada pihak Jepang di Kalijati. Dengan demikian Belanda
menyerahkan seluruh wilayah Hindia Belanda kepada pemerintah bala tentara
Jepang.
Kedatangan tentara Jepang pada mulanya mendapat sambutan
baik oleh sebagian rakyat Indonesia karena mereka datang dengan semboyan
sebagai saudara tua yang akan membebaskan bangsa-bangsa Asia dari penjajahan
Barat. Namun pendudukan Jepang di Indonesia dalam beberapa bulan saja telah
menunjukkan kekejamannya, bala tentara Jepang melakukan penindasan, pemerasan
tenaga, perampasan kekayaan alam dan sebagainya.
Dalam usaha Mengembalikan simpati Rakyat Indonesia Di bidang
ekonomi, Jepang menjalankan politik dumping, yakni menjual barang-barang dengan
harga lebih murah di luar negeri dari pada di Jepang sendiri.
Aspek Kehidupan Ekonomi Bangsa Indonesia pada masa
Penjajahan Jepang adalah sebagai berikut :
Kegiatan ekomoni masyarakat
Indonesia pada masa Jepang diarahkan untuk kepentingan Jepang. Jepang berusaha
untuk menguasai dan mendapatkan semua sumber-sumber bahan mentah untuk industri
Jepang. Jepang dalam rangka untuk mewujudkan ambisinya melaksanakan konsep
ekonomi Hakko ichiu bahwa Jepang
berkeinginan untuk menjadikan seluruh kawasan Asia Pasifik ada di bawah kendali
Jepang dengan Asia Pacifik Timur Raya.
Pemerintah pendudukan Jepang mulai
mengeluarkan peraturan-peraturan untuk menjalankan ekonomi. Semua harta benda
dan perusahaan perkebunan sekutu disita dan perusahaan vital seperti
pertambangan, telekomunikasi dan perusahaan transport langsung dikuasai
pemerintah Jepang. Jepang juga mengadakan pembatasan-pembatasan dan penguasaan
alat-alat produksi yang merupakan ciri ekonomi perang. Sistim autarki artinya
setiap daerah harus mencukupi kebutuhan sendiri serta harus dapat menunjang
kebutuhan perang. Selain itu juga rakyat masih dibebani pekerjaan yang bersifat
wajib. Rakyat dipaksa untuk dijadikan romusha.
Dampak Positif pada masa Pendudukan Jepang di bidang ekonomi
bagi Bangsa Indonesia adalah :
- Didirikannya kumyai yaitu koperasi yang bertujuan untuk kepentingan bersama.
- Diperkenalkan suatu sistem baru bagi pertanian yaitu line system (sistem pengaturan bercocok tanam secara efisien) yang bertujuan untuk meningkatkan produksi pangan.
Dampak
Negatif pada masa Pendudukan Jepang di bidang ekonomi bagi Bangsa Indonesia
adalah :
- Penghapusan semua organisasi politik dan pranata sosial warisan Hindia Belanda yang sebenarnya banyak diantaranya yang bermanfaat bagi kemajuan ilmu pengetahuan, sosial, ekonomi, dan kesejahteraan warga.
- Romusha, mobilisasi rakyat Indonesia (terutama warga Jawa) untuk kerja paksa dalam kondisi yang tidak manusiawi.
- Penghimpunan segala sumber daya seperti sandang, pangan, logam, dan minyak demi kepentingan perang. Akibatnya beras dan berbagai bahan pangan petani dirampas Jepang sehingga banyak rakyat yang menderita kelaparan.
- Krisis ekonomi yang sangat parah. Hal ini karena dicetaknnya uang pendudukan secara besar-besaran sehingga menyebabkan terjadinya inflasi.
- Kebijakan self sufficiency (kawasan mandiri) yang menyebabkan terputusnya hubungan ekonomi antar daerah.
Pada masa sebelum merdeka sistem perekonomian Indonesia
masih diatur oleh penjajah yang pada saat itu sangat merugikan Indonesia,
karena semua sumber daya alam yang ada di Indonesia dikuras oleh para penjajah.
Pada saat itu banyak masyarakat Indonesia yang dijadikan sebagai budak di
negaranya sendiri. Mereka semua diperlakukan tidak adil.
Negara penjajah yang paling merugikan Indonesia adalah
Jepang, karena pemerintah militer Jepang melakukan perombakan besar-besaran
dalam struktur ekonomi masyarakat. Kesejahteraan masyarakat merosot tajam dan
terjadi bencana kekurangan pangan, karena produksi bahan makanan dipasok untuk
kebutuhan militer. Tidak hanya pemerintah militer Jepang yang merugikan
Indonesia, pemerintah Belanda pun sangat merugikan Indonesia. Hampir
seluruh kekayaan Indonesia dikuras untuk memperkaya mereka. Banyak
kebijakan-kebijakan yang dibuat pemerintah Belanda membuat Indonesia
sengsara dan rata-rata kehidupan rakyatnya dibawah taraf kemiskinan.
3.
A. MASA ORDE LAMA
Pada
tanggal 17 agustus 1945, Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya. Namun
demikian, tidak berarti Indonesia sudah bebas dari Belanda. Tetapi setelah
akhirnya pemerintah Belanda mengakui secara resmi kemerdekaan Indonesia. Sampai
tahun 1965, Indonesia gejolak politik di dalam negeri dan beberapa
pemberontakan di sejumlah daerah. Akibatnya, selama pemerintahan orde lama,
keadaan perekonomian Indonesia sangat buruk. Seperti pertumbuhan ekonomi yang
menurun sejak tahun 1958 dan defisit anggaran pendapatan dan belanja
pemerintahan terus membesar dari tahun ke tahun. Dapat disimpulkan bahwa
buruknya perekonomian Indonesia selama pemerintahan Orde Lama terutama
disebabkan oleh hancurnya infrastruktur ekonomi, fisik, maupun nonfisik selama
pendudukan Jepang. Dilihat dari aspek politiknya selama periode orde lama,
dapat dikatakan Indonesia pernah mengalami sistem politik yang sangat
demokratis yang menyebabkan kehancuran politik dan perekonomian nasional.
B.
ORDE BARU
Maret
1966, Indonesia dalam era Orde Baru perhatian pemerintahan lebih ditujukan pada
peningkatan kesejahteraan masyarakat lewat pembangunan ekonomi dan sosial
tanah air. Usaha pemerintah tersebut ditambah lagi dengan penyusunan rencana
pembaangunan 5 tahun secara bertahap dengan target-target yang jelas sangat
dihargai oleh negara-negara barat. Tujuan jangka panjang dari pembangunan
ekonomi di Indonesia pada masa Orde Baru adalah meningkatkan kesejahteraan
masyarakat melalui suatu proses industrialisasi dalam skala besar. Perubahan
ekonomi struktural juga sangat nyata selama masa Orde Baru dimana sektor
industri manufaktur meningkat setiap tahun. Dan kondisi utama yang harus
dipenuhi terlebih dahulu agar suatu usaha membangun ekonomi dapat berjalan
dengan baik, yaitu sebagai berikut: kemampuan politik yang kuat, stabilitas
ekonomi dan politik, SDM yang lebih baik, sistem politik ekonomi terbuka yang
berorientasi ke Barat, dan dan kondisi ekonomi dan politik dunia yang lebih
baik.
C.
REFORMASI
Awal
pemerintahan reformasi yang dipimpin oleh Presiden Wahid, masyarakat umum
menaruh pengharapan besar terhadap kemampuan Gusdur. Dalam hal ekonomi,
perekonomian Indonesia mulai menunjukkan adanya perbaikan. Namun selama
pemerintahan Gusdur, praktis tidak ada satupun masalah di dalam negeri yang
dapat terselesaikan dengan baik. Selain itu hubungan pemerintah Indonesia di
bawah pimpinan Gusdur dengan IMF juga tidak baik. Ketidakstabilan politik dan
sosial yang tidak semakin surut selama pemerintahan Abdurrahman Wahid menaikkan
tingkat country risk Indonesia. Makin rumitnya persoalan ekonomi
ditunjukkan oleh beberapa indikator ekonomi. Seperti pergerakan Indeks Harga
Saham Gabungan yang menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang negatif dan rendahnya
kepercayaan pelaku bisnis terhadap pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar
AS.
BAB 3
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
1.Indonesia merupakan negara dimana
pemerintah mempunyai peranan penting untuk memajukan perekonomian.
2.Kondisi perekonomian Indonesia
untuk kedepannya diperkirakan terus membaik namun faktor-faktor penghambat
masih terus ada.
3.Peran dan posisi perekonomian
Indonesia di dunia diharapkan terus meningkat .
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah_Indonesia#Era_pra_kolonial
Komentar
Posting Komentar