sistem ekonomi indonesia
KATA
PENGANTAR
puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, oleh karena
rahmat-Nya saya dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini berjudul SISTEM
PEREKONOMIAN INDONESIA Selain sebagai tugas, makalah yang saya
buat ini bertujuan memberi informasi kepada para pembaca tentang SISTEM
PEREKONOMIAN INDONESIA .
Dengan demikian tidak akan
tertinggal informasi mengenai perkembangan perekonomian di Indonesia. Dalam
kesempatan ini, tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih banyak kepada
pihak-pihak yang telah membantu.
BAB
I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Menurut kamus bahasa Indonesia
modern, sistem mempunyai arti sekelompok dari pendapatan peristiwa yang di
susun dan di atur baik-baik. Atau cara,metode yang terartur untuk melakukan
sesuatu. Setiap sistem memiliki tujuan. Suatu sistem dapat terdiri dari
beberapa subsistem yang biasa di sebut bagian,unsure dan komponen.
sistem perekonomian Indonesia sudah terjadi pada awal peradaban manusia. Orang-orang
sudah melakukan kegiatan ekonomi dalam hal produksi, hanya untuk memenuhi
kebutuhan sendiri atau kelompoknya saja. Dengan kata lain saat itu orang-orang
belum terlalu berpikir untuk melakukan kegiatan ekonomi untuk pihak lain atau dengan
orang yang tidak di kenal. Walaupun orang-orang itu harus berhubungan untuk
memperoleh barang lain itu di sebut dengan barter, untuk kepentingan
masing-masing orang. Barter mempunyai arti perdagangan dengan jalan tukar
menukar barang.
Dengan semakin bertambahnya jumlah
manusia beserta kebutuhannya maka sangat di perlukan sistem perekonomian yang
bisa mengatur dan merencanakan. Supaya sistem perekonomian lebih teratur dan
terencana.
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas, maka
kita dapat menyimpulkan beberapa rumusan masalah. Sebagai berikut :
1. Pengertian sistem ?
2. apa saja sistem ekonomi dunia ?
3. apa itu sistem ekonomi kapitalis
dan sosialisme ?
4. apa itu persaingan tekendali ?
BAB
II
PEMBAHASAN
1
PENGERTIAN SISTEM EKONOMI
Masalah ekonomi merupakan masalah mendasar yang terjadi disemua negara. Oleh karena itu, dalam menyikapi permasalahan ekonomi tiap negara, masing-masing negara menganut sistem ekonomi yang sesuai dengan kondisi dan ideologi negara yang bersangkutan.
Sistem menurut Chester A. Bernard, adalah suatu kesatuan yang terpadu, yang di dalamnya terdiri atas bagian-bagian dan masing-masing bagian memiliki ciri dan batas tersendiri. Suatu sistem pada dasarnya adalah “organisasi besar” yang menjalin berbagai subjek (atau objek) serta perangkat kelembagaan dalam suatu tatanan tertentu. Subjek atau objek pembentuk sebuah sistem dapat berupa orang-orang atau masyarakat, untuk suatu sistem sosial atau sistem kemasyarakatan dapat berupa makhluk-makhluk hidup dan benda alam, untuk suatu sistem kehidupan atau kumpulan fakta, dan untuk sistem informasi atau bahkan kombinasi dari subjek-subjek tersebut. Perangkat kelembagaan dimaksud meliputi lembaga atau wadah tempat subjek (objek) itu berhubungan, cara kerja dan mekanisme yang menjalin hubungan subjek (objek) tadi, serta kaidah atau norma yang mengatur hubungan subjek (objek) tersebut agar serasi. Kaidah atau norma yang dimaksud bisa berupa aturan atau peraturan, baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis, untuk suatu sistem yang menjalin hubungan antar manusia.
Secara toritis, pengertian sistem ekonomi dapat dikatakan sebagai perpaduan dari aturan–aturan atau cara–cara yang menjadi satu kesatuan dan digunakan untuk mencapai tujuan dalam perekonomian. Sedangkan menurut Gilarso ( 1992:486 ) sistem ekonomi adalah keseluruhan cara untuk mengordinasikan perilaku masyarakat (para konsumen, produsen, pemerintah, bank, dan sebagaiannya) dalam menjaankan kegiatan ekonomi (produksi, distribusi, konsumsi, investasi, dan sebagaiannya) sehingga menjadi satu kesatuan yang teratur dan dinamis, dan kekacauan dapat dihindari. Lalu menurut McEachren, sistem ekonomi dapat diartikan sebagai seperangkat mekanisme dan institusi untuk menjawab pertanyaan apa, bagaimana, dan untuk siapa barang dan jasa diproduksi.
Masalah ekonomi merupakan masalah mendasar yang terjadi disemua negara. Oleh karena itu, dalam menyikapi permasalahan ekonomi tiap negara, masing-masing negara menganut sistem ekonomi yang sesuai dengan kondisi dan ideologi negara yang bersangkutan.
Sistem menurut Chester A. Bernard, adalah suatu kesatuan yang terpadu, yang di dalamnya terdiri atas bagian-bagian dan masing-masing bagian memiliki ciri dan batas tersendiri. Suatu sistem pada dasarnya adalah “organisasi besar” yang menjalin berbagai subjek (atau objek) serta perangkat kelembagaan dalam suatu tatanan tertentu. Subjek atau objek pembentuk sebuah sistem dapat berupa orang-orang atau masyarakat, untuk suatu sistem sosial atau sistem kemasyarakatan dapat berupa makhluk-makhluk hidup dan benda alam, untuk suatu sistem kehidupan atau kumpulan fakta, dan untuk sistem informasi atau bahkan kombinasi dari subjek-subjek tersebut. Perangkat kelembagaan dimaksud meliputi lembaga atau wadah tempat subjek (objek) itu berhubungan, cara kerja dan mekanisme yang menjalin hubungan subjek (objek) tadi, serta kaidah atau norma yang mengatur hubungan subjek (objek) tersebut agar serasi. Kaidah atau norma yang dimaksud bisa berupa aturan atau peraturan, baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis, untuk suatu sistem yang menjalin hubungan antar manusia.
Secara toritis, pengertian sistem ekonomi dapat dikatakan sebagai perpaduan dari aturan–aturan atau cara–cara yang menjadi satu kesatuan dan digunakan untuk mencapai tujuan dalam perekonomian. Sedangkan menurut Gilarso ( 1992:486 ) sistem ekonomi adalah keseluruhan cara untuk mengordinasikan perilaku masyarakat (para konsumen, produsen, pemerintah, bank, dan sebagaiannya) dalam menjaankan kegiatan ekonomi (produksi, distribusi, konsumsi, investasi, dan sebagaiannya) sehingga menjadi satu kesatuan yang teratur dan dinamis, dan kekacauan dapat dihindari. Lalu menurut McEachren, sistem ekonomi dapat diartikan sebagai seperangkat mekanisme dan institusi untuk menjawab pertanyaan apa, bagaimana, dan untuk siapa barang dan jasa diproduksi.
2.sistem ekonomi dunia
Sistem
ekonomi yang pertama kali muncul dan dikenal di dunia adalah sistem
ekonomi tradisional. Seiring dengan perkembangan dan kemajuan zaman sistem
ekonomi tradisional mulai ditinggalkan oleh banyak negara-negara di dunia. Oleh
karena itu pada dewasa ini kita mengenal ada tiga macam sistem ekonomi yang
digunakan oleh negara-negara di dunia, yakni: 1) Sistem Ekonomi Liberal; 2)
Sistem Ekonomi Sosialis; dan 3) Sistem Ekonomi Campuran.
3. Sistem Ekonomi Sosialis
Sistem ekonomi sosialis ini
dipelopori oleh Karl Marx, yang berawal dari penolakannya terhadap
sistem ekonomi liberal yang telah dipelopori oleh Adam Smith. Dia
berpendapat selama tuan tanah atau pemilik modal diberikan kekuasaan dalam
mengelola ekonomi maka kemakmuran dan kesejahteraan rakyat tidak akan pernah
tercapai justeru akan terjadi perbudakan dan akan memunculkan kelas-kelas di
dalam masyarakat. Oleh karena itu Karl Marx merancang sistem ekonomi sosialis
untuk mematahkan paham ekonomi liberal.
Sistem ekonomi sosialis disebut juga
sistem ekonomi terpusat, karena semua pengelolaan perekonomian sepenuhnya
diatur oleh pemerintah. Jadi yang dimaksud dengan sistem ekonomi sosialis
adalah suatu sistem ekonomi di mana seluruh sumber daya dan pengolahannya
direncanakan dan dikendalikan oleh pemerintah.
Sistem perekonomian sosialis
merupakan sistem perekonomian yang menghendaki kemakmuran masyarakat secara
merata dan tidak adanya penindasan ekonomi. Untuk mewujudkan kemakmuran yang
merata pemerintah harus ikut campur dalam perekonomian. Tetapi justeru karena
sangat besarnya campur tangan pemerintah, mengakibatkan potensi dan daya kreasi
masyarakat akan mati dan tidak adanya kebebasan individu dalam melakukan
kegiatan ekonomi.
Negara yang menganut sistem ekonomi
sosialis adalah negara-negara yang berideologi komunis seperti Rusia, Kuba,
Korea Utara, RRC dan negara komunis lainnya.
Adapun ciri-ciri sistem ekonomi sosialis sebagai berikut:
a. Seluruh sumber daya dikuasai oleh
negara
b. Produksi dilakukan untuk
kebutuhan masyarakat
c. Kegiatan ekonomi direncanakan
oleh negara dan diatur oleh pemerintah secara terpusat
d. Hak milik individu tidak
diakui
Kelebihan Sistem Ekonomi Sosialis:
a. Semua kegiatan dan masalah
ekonomi dikendalikan pemerintah sehingga pemerintah mudah melakukan pengawasan
terhadap jalannya perekonomian.
b. Tidak ada kesenjangan ekonomi
antara si kaya dan si miskin, karena distribusi pemerintah dapat dilakukan
dengan merata.
c. Pemerintah bisa lebih mudah
melakukan pengaturan terhadap barang dan jasa yang akan diproduksi sesuai
dengan kebutuhan masyarakat.
d. Pemerintah lebih mudah ikut
campur dalam pembentukan harga.
Adapun kekurangan Sistem Ekonomi Sosialis:
a. hak milik pribadi tidak diakui,
b. potensi inisiatif dan daya kreasi
masyarakat tidak berkembang,
c. segala kebijakan pemerintah harus
dilakukan oleh rakyat dan pemerintah bersifat paternalisme.
Sistem Ekonomi Kapitalis
Sistem ekonomi kapitalisme atau
liberal adalah sistem ekonomi yang memberikan kebebasan secara penuh kepada
setiap orang untuk melaksanakan kegiatan perekonomian, seperti memproduksi
barang, menjual barang, atau menyalurkan barang. Dalam sistem ini pemerintah
dapat turut ambil bagian untuk memastikan kelancaran dan keberlangsungan
kegiatan perekonomian yang berjalan, tetapi bisa juga pemerintah tidak turut
campur tangan dalam perekonomian.
a. Perkembangan Sistem Ekonomi
Kapitalis
Faham kapitalisme berasal dari
Inggris pada abad ke-18. Kemudian, menyebar ke Eropa Bagian Barat dan Amerika
Bagian Utara. Sebagai akibat dari perlawanan terhadap ajaran gereja, tumbuh
aliran pemikiran liberalisme di negara-negara Eropa Bagian Barat. Aliran ini
kemudian merambah ke berbagai bidang
|
termasuk
bidang ekonomi. Dasar filosofis pemikiran ekonomi Kapitalis bersumber dari
tulisan Adam Smith dalam bukunya “An Inquiry Into the Nature and Causes of the
Wealth of Nations” yang ditulis pada 1776. Isi buku tersebut syarat dengan
pemikiran-pemikiran perilaku ekonomi masyarakat.
Berdasarkan
filosofi tersebut dijadikan sebagai system ekonomi. Kemudian, mengakar menjadi
ideologi yang mencerminkan suatu gaya hidup (way of life). Smith berpendapat
motif manusia melakukan kegiatan ekonomi berdasarkan dorongan kepentingan
pribadi yang bertindak sebagai tenaga pendorong yang membimbing manusia mengerjakan
apa saja asal masyarakat bersedia membayar. Motif kepentingan individu yang
didorong oleh adanya filsafat liberalism melahirkan sistem ekonomi pasar bebas,
pada akhirnya melahirkan ekonomi kapitalis.
Dengan
kata lain dalam sistem ekonomi kapitalis berlaku “Free Fight Liberalism“(sistem
persaingan bebas). Siapa yang memiliki dan mampu menggunakan kekuatan modal
(capital) secara efektif dan efisien akan dapat memenangkan pertarungan dalam
bisnis. Paham yang mengagungkan kekuatan modal sebagai syarat memenangkan
pertarungan ekonomi disebut sebagai capitalism.
b.
Ciri-Ciri, Kelebihan, dan Kelemahan Sistem Ekonomi Kapitalis
Pelaksanaan
sistem ekonomi dalam sebuah Negara dapat terlihat dari bagaimana pemerintah dan
masyarakat dan negara tersebut menjalankan aktivitas ekonominya. Adapun dalam
sistem ekonomi kapitalis, perekonomian didasarkan atas ciri-ciri sebagai
berikut.
1) Semua
faktor produksi dimiliki masyarakat individu.
2)
Individu diberi kebebasan dalam memiliki sumber-sumber produksi.
3)
Pemerintah tidak turut campur tangan secara langsung dalam kegiatan ekonomi.
4)
Masyarakat terbagi menjadi dua golongan, yaitu golongan pemilik sumber daya
produksi dan masyarakat pekerja (buruh).
5) Adanya
persaingan dalam masyarakat terutama dalam mencari keuntungan.
6)
Kegiatan ekonomi selalu mempertimbangkan keadaan pasar.
7) Pasar
merupakan dasar setiap tindakan ekonomi.
8)
Barang-barang produksi yang dihasilkan beragam.
4.PERSAINGAN TERKENDALI
Persaingan terkendali merupakan persaingan yang terencana dan dikendalikan pemerintah untuk menghindari prsaingan tidak sehat dalam pasar barang tertentu dengan cara membuka prioritas-prioritas bidang usaha, termasuk juga prioritas lokasi usaha misalnya dengan mengumumkan daftar negatif investasi ( DNI ).
3.5 KADAR KAPITALISME DAN SOSIALISME
Cara menguur kadar kapitalisme dan sosialisme :
1. Pendekatan faktual struktural
Yakni menelaah peranan pemerintah atau negara dalam struktur perekonomian.
• Menggunaan kesamaan agregat keynesian yang berumusan :,
Y = C + I + G + ( X-M )
Keterangan :
C = melambangkan pengeluaran konsumsi masyarakat mewakili sektor orang
Peroranga atau rumah tangga.
I = melambangkan pengeluaran investasoi perusahaan-perusahaan mewakili sektor
usaha swasta.
G = melambangkan pengeluaran konsumsi pemeritah mewakili sektor pemerintahan
X = melambangan eksport
M = melambangkan import
dengan formula ini berarti produk atau pendapatan nasional dirinci menurut penggunaan atau sektor pelakunya.
• Mengamati peranan pemeritah secara sektoral, maksudnya keterlibatan pemerintah dlam mengatur sektor-sektor produksi dan berbagai kegiatan bisnis, terutama dalam hal penentuan harga dan tata niaga nya.
2. Pendekatan sejarah
Yakni dengan menelusuri berbagai perekonomian bangsa diorganisasikan dari waktu ke waktu.
Persaingan terkendali merupakan persaingan yang terencana dan dikendalikan pemerintah untuk menghindari prsaingan tidak sehat dalam pasar barang tertentu dengan cara membuka prioritas-prioritas bidang usaha, termasuk juga prioritas lokasi usaha misalnya dengan mengumumkan daftar negatif investasi ( DNI ).
3.5 KADAR KAPITALISME DAN SOSIALISME
Cara menguur kadar kapitalisme dan sosialisme :
1. Pendekatan faktual struktural
Yakni menelaah peranan pemerintah atau negara dalam struktur perekonomian.
• Menggunaan kesamaan agregat keynesian yang berumusan :,
Y = C + I + G + ( X-M )
Keterangan :
C = melambangkan pengeluaran konsumsi masyarakat mewakili sektor orang
Peroranga atau rumah tangga.
I = melambangkan pengeluaran investasoi perusahaan-perusahaan mewakili sektor
usaha swasta.
G = melambangkan pengeluaran konsumsi pemeritah mewakili sektor pemerintahan
X = melambangan eksport
M = melambangkan import
dengan formula ini berarti produk atau pendapatan nasional dirinci menurut penggunaan atau sektor pelakunya.
• Mengamati peranan pemeritah secara sektoral, maksudnya keterlibatan pemerintah dlam mengatur sektor-sektor produksi dan berbagai kegiatan bisnis, terutama dalam hal penentuan harga dan tata niaga nya.
2. Pendekatan sejarah
Yakni dengan menelusuri berbagai perekonomian bangsa diorganisasikan dari waktu ke waktu.
Sistem ekonomi kapitalis digunakan
suatu Negara karena telah dirasakan sesuai dengan karakteristik dan kondisi
negara tersebut. Dengan kata lain, system ekonomi kapitalis memiliki beberapa
kelebihan di antaranya:
1) menumbuhkan inisiatif dan kreasi
masyarakat dalam mengatur kegiatan ekonomi;
2) setiap individu bebas memiliki
sumber- sumber daya produksi yang akan mendorong partisipasi masyarakat dalam
perekonomian;
3) adanya persaingan menimbulkan
semangat untuk maju dan berkembang lebih baik;
4) adanya persaingan dapat
menghasilkan barangbarang berkualitas tinggi;
5) efesiensi dan efektivitas tinggi
karena setiap tindakan ekonomi didasarkan motif mencari keuntungan.
Selain memiliki kelebihan, sistem
ekonomi kapitalis juga memiliki berbagai kelemahan dalam pelaksanaannya.
Berikut beberapa kelemahan dari sistem ekonomi kapitalis, yaitu:
1) terjadinya persaingan yang tidak
sehat;
2) terjadi kesenjangan yang jauh
antara masyarakat yang kaya dan masyarakat miskin;
3) banyak terjadinya monopoli
masyarakat;
4) banyak terjadinya gejolak dalam
perekonomian karena kesalahan alokasi sumber daya individu;
5) pemerataan pendapatan sulit
dilakukan karena adanya persaingan bebas.
Sistem ekonomi kapitalis banyak
diterapkan di negara-negara maju, seperti Amerika Serikat, Jerman, Perancis,
Denmark, Jepang, Korea Selatan, dan Afrika Selatan.
Bab III
Kesimpulan
II.3 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PERTUMBUHAN PEREKONOMIAN DI INDONESIA
Adapun faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan ekonom Indonesia, secara umum adalah :
1.Faktor produksi
2. Faktor investasi
3. Faktor perdagangan luar negeri
dan neraca pembayaran
4. Faktor kebijakan moneter dan
inflasi
5. Faktor keuangan Negara
III.1 KESIMPULAN
Dengan demikian maka sistem ekonomi
Indonesia adalah sistem ekonomi yang berorientasi kepadaKetuhanan Yang Maha Esa
(berlakunya etik dan moral agama, bukan materialisme);Kemanusiaan yang adil dan
beradab (tidak mengenal eksploitasi);Pe rsatuan
Indonesia(berlakunya kebersamaan,
asas kekeluargaan, sosio-nasionalisme dan sosio
demokrasi dalam ekonomi);Kerakyatan
(mengutamakan kehidupan ekonomi rakyuat); serta Keadilan Sosial
(persamaan/emansipasi, kemakmuran masyarakat yang utama ± bukan kemakmuran
pribadi). Dari butir-butir tersebut, keadilan menjadi sangat utama di dalam
sistem ekonomi Indonesia.
Dalam sistem ekonomi pancasila,
perekonomian liberal maupun komando harus dijauhkan karena terbukti hanya
menyengsarakan kaum yang lemah serta mematikan kreatifitas yang potensial.
Persaingan usaha pun harus selalu terus-menerus diawasi pemerintah agar tidak
merugikan pihak-pihak yang berkaitan.
Indonesia seharusnya sudah belajar
pada krisis ekonomi dan moneter yang mengguncang dunia pada tahun 1998, dengan
hanya sektor pertanian dan perkebunan yang tumbuh positif dan turut
menyelamatkan ekonomi domestik.
Belajar dari kasus itu, Indonesia
sudah saatnya memberi perhatian utama pada bidang pertanian dan perkebunan,
agar bisa keluar dari krisis pangan yang kini mengancam dunia. Maka dari itu
setiap komoditas harus didekati secara spesifik karena masing-masing memiliki spesifikasi
yang berbeda.
PertumbuhanEkonomi di setiap negara
berbeda – beda tergantung dari tingkat pendapatan per kapita suatu negara
tersebut dan tergantung dari berapa besar pendapatan / penghasilan dari
penduduknya.
Jika pendapatan Negara itu tinggi
maka pertumbuhan ekonominya juga cepat tetapi sebaliknya jika pendapatan suatu
negara itu di bawah rata ± rata maka pertumbuhan ekonominya juga rendah.
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem
http://ips-mrwindu.blogspot.com/2009/04/pelaku-ekonomi.html
http://dwi-ardianto.blogspot.com/2011/02/perekonomian-indonesia-saat-ini.html
http://vheraanggraini.blogspot.com/2012/03/perkembangan-sistem-perekonomian.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem
http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_perekonomian
- See more at:
http://www.benuailmu.com/2013/10/makalah-perekonomian-indonesia.html#sthash.7EAqjonH.dpuf
Hendrojogi,
2004, Koperasi: Asas-asas, Teori dan
Praktik. Jakarta: PT Raja Grasindo Persada
KATA
PENGANTAR
puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, oleh karena
rahmat-Nya saya dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini berjudul SISTEM
PEREKONOMIAN INDONESIA Selain sebagai tugas, makalah yang saya
buat ini bertujuan memberi informasi kepada para pembaca tentang SISTEM
PEREKONOMIAN INDONESIA .
Dengan demikian tidak akan
tertinggal informasi mengenai perkembangan perekonomian di Indonesia. Dalam
kesempatan ini, tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih banyak kepada
pihak-pihak yang telah membantu.
BAB
I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Menurut kamus bahasa Indonesia
modern, sistem mempunyai arti sekelompok dari pendapatan peristiwa yang di
susun dan di atur baik-baik. Atau cara,metode yang terartur untuk melakukan
sesuatu. Setiap sistem memiliki tujuan. Suatu sistem dapat terdiri dari
beberapa subsistem yang biasa di sebut bagian,unsure dan komponen.
sistem perekonomian Indonesia sudah terjadi pada awal peradaban manusia. Orang-orang
sudah melakukan kegiatan ekonomi dalam hal produksi, hanya untuk memenuhi
kebutuhan sendiri atau kelompoknya saja. Dengan kata lain saat itu orang-orang
belum terlalu berpikir untuk melakukan kegiatan ekonomi untuk pihak lain atau dengan
orang yang tidak di kenal. Walaupun orang-orang itu harus berhubungan untuk
memperoleh barang lain itu di sebut dengan barter, untuk kepentingan
masing-masing orang. Barter mempunyai arti perdagangan dengan jalan tukar
menukar barang.
Dengan semakin bertambahnya jumlah
manusia beserta kebutuhannya maka sangat di perlukan sistem perekonomian yang
bisa mengatur dan merencanakan. Supaya sistem perekonomian lebih teratur dan
terencana.
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas, maka
kita dapat menyimpulkan beberapa rumusan masalah. Sebagai berikut :
1. Pengertian sistem ?
2. apa saja sistem ekonomi dunia ?
3. apa itu sistem ekonomi kapitalis
dan sosialisme ?
4. apa itu persaingan tekendali ?
BAB
II
PEMBAHASAN
1
PENGERTIAN SISTEM EKONOMI
Masalah ekonomi merupakan masalah mendasar yang terjadi disemua negara. Oleh karena itu, dalam menyikapi permasalahan ekonomi tiap negara, masing-masing negara menganut sistem ekonomi yang sesuai dengan kondisi dan ideologi negara yang bersangkutan.
Sistem menurut Chester A. Bernard, adalah suatu kesatuan yang terpadu, yang di dalamnya terdiri atas bagian-bagian dan masing-masing bagian memiliki ciri dan batas tersendiri. Suatu sistem pada dasarnya adalah “organisasi besar” yang menjalin berbagai subjek (atau objek) serta perangkat kelembagaan dalam suatu tatanan tertentu. Subjek atau objek pembentuk sebuah sistem dapat berupa orang-orang atau masyarakat, untuk suatu sistem sosial atau sistem kemasyarakatan dapat berupa makhluk-makhluk hidup dan benda alam, untuk suatu sistem kehidupan atau kumpulan fakta, dan untuk sistem informasi atau bahkan kombinasi dari subjek-subjek tersebut. Perangkat kelembagaan dimaksud meliputi lembaga atau wadah tempat subjek (objek) itu berhubungan, cara kerja dan mekanisme yang menjalin hubungan subjek (objek) tadi, serta kaidah atau norma yang mengatur hubungan subjek (objek) tersebut agar serasi. Kaidah atau norma yang dimaksud bisa berupa aturan atau peraturan, baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis, untuk suatu sistem yang menjalin hubungan antar manusia.
Secara toritis, pengertian sistem ekonomi dapat dikatakan sebagai perpaduan dari aturan–aturan atau cara–cara yang menjadi satu kesatuan dan digunakan untuk mencapai tujuan dalam perekonomian. Sedangkan menurut Gilarso ( 1992:486 ) sistem ekonomi adalah keseluruhan cara untuk mengordinasikan perilaku masyarakat (para konsumen, produsen, pemerintah, bank, dan sebagaiannya) dalam menjaankan kegiatan ekonomi (produksi, distribusi, konsumsi, investasi, dan sebagaiannya) sehingga menjadi satu kesatuan yang teratur dan dinamis, dan kekacauan dapat dihindari. Lalu menurut McEachren, sistem ekonomi dapat diartikan sebagai seperangkat mekanisme dan institusi untuk menjawab pertanyaan apa, bagaimana, dan untuk siapa barang dan jasa diproduksi.
Masalah ekonomi merupakan masalah mendasar yang terjadi disemua negara. Oleh karena itu, dalam menyikapi permasalahan ekonomi tiap negara, masing-masing negara menganut sistem ekonomi yang sesuai dengan kondisi dan ideologi negara yang bersangkutan.
Sistem menurut Chester A. Bernard, adalah suatu kesatuan yang terpadu, yang di dalamnya terdiri atas bagian-bagian dan masing-masing bagian memiliki ciri dan batas tersendiri. Suatu sistem pada dasarnya adalah “organisasi besar” yang menjalin berbagai subjek (atau objek) serta perangkat kelembagaan dalam suatu tatanan tertentu. Subjek atau objek pembentuk sebuah sistem dapat berupa orang-orang atau masyarakat, untuk suatu sistem sosial atau sistem kemasyarakatan dapat berupa makhluk-makhluk hidup dan benda alam, untuk suatu sistem kehidupan atau kumpulan fakta, dan untuk sistem informasi atau bahkan kombinasi dari subjek-subjek tersebut. Perangkat kelembagaan dimaksud meliputi lembaga atau wadah tempat subjek (objek) itu berhubungan, cara kerja dan mekanisme yang menjalin hubungan subjek (objek) tadi, serta kaidah atau norma yang mengatur hubungan subjek (objek) tersebut agar serasi. Kaidah atau norma yang dimaksud bisa berupa aturan atau peraturan, baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis, untuk suatu sistem yang menjalin hubungan antar manusia.
Secara toritis, pengertian sistem ekonomi dapat dikatakan sebagai perpaduan dari aturan–aturan atau cara–cara yang menjadi satu kesatuan dan digunakan untuk mencapai tujuan dalam perekonomian. Sedangkan menurut Gilarso ( 1992:486 ) sistem ekonomi adalah keseluruhan cara untuk mengordinasikan perilaku masyarakat (para konsumen, produsen, pemerintah, bank, dan sebagaiannya) dalam menjaankan kegiatan ekonomi (produksi, distribusi, konsumsi, investasi, dan sebagaiannya) sehingga menjadi satu kesatuan yang teratur dan dinamis, dan kekacauan dapat dihindari. Lalu menurut McEachren, sistem ekonomi dapat diartikan sebagai seperangkat mekanisme dan institusi untuk menjawab pertanyaan apa, bagaimana, dan untuk siapa barang dan jasa diproduksi.
2.sistem ekonomi dunia
Sistem
ekonomi yang pertama kali muncul dan dikenal di dunia adalah sistem
ekonomi tradisional. Seiring dengan perkembangan dan kemajuan zaman sistem
ekonomi tradisional mulai ditinggalkan oleh banyak negara-negara di dunia. Oleh
karena itu pada dewasa ini kita mengenal ada tiga macam sistem ekonomi yang
digunakan oleh negara-negara di dunia, yakni: 1) Sistem Ekonomi Liberal; 2)
Sistem Ekonomi Sosialis; dan 3) Sistem Ekonomi Campuran.
3. Sistem Ekonomi Sosialis
Sistem ekonomi sosialis ini
dipelopori oleh Karl Marx, yang berawal dari penolakannya terhadap
sistem ekonomi liberal yang telah dipelopori oleh Adam Smith. Dia
berpendapat selama tuan tanah atau pemilik modal diberikan kekuasaan dalam
mengelola ekonomi maka kemakmuran dan kesejahteraan rakyat tidak akan pernah
tercapai justeru akan terjadi perbudakan dan akan memunculkan kelas-kelas di
dalam masyarakat. Oleh karena itu Karl Marx merancang sistem ekonomi sosialis
untuk mematahkan paham ekonomi liberal.
Sistem ekonomi sosialis disebut juga
sistem ekonomi terpusat, karena semua pengelolaan perekonomian sepenuhnya
diatur oleh pemerintah. Jadi yang dimaksud dengan sistem ekonomi sosialis
adalah suatu sistem ekonomi di mana seluruh sumber daya dan pengolahannya
direncanakan dan dikendalikan oleh pemerintah.
Sistem perekonomian sosialis
merupakan sistem perekonomian yang menghendaki kemakmuran masyarakat secara
merata dan tidak adanya penindasan ekonomi. Untuk mewujudkan kemakmuran yang
merata pemerintah harus ikut campur dalam perekonomian. Tetapi justeru karena
sangat besarnya campur tangan pemerintah, mengakibatkan potensi dan daya kreasi
masyarakat akan mati dan tidak adanya kebebasan individu dalam melakukan
kegiatan ekonomi.
Negara yang menganut sistem ekonomi
sosialis adalah negara-negara yang berideologi komunis seperti Rusia, Kuba,
Korea Utara, RRC dan negara komunis lainnya.
Adapun ciri-ciri sistem ekonomi sosialis sebagai berikut:
a. Seluruh sumber daya dikuasai oleh
negara
b. Produksi dilakukan untuk
kebutuhan masyarakat
c. Kegiatan ekonomi direncanakan
oleh negara dan diatur oleh pemerintah secara terpusat
d. Hak milik individu tidak
diakui
Kelebihan Sistem Ekonomi Sosialis:
a. Semua kegiatan dan masalah
ekonomi dikendalikan pemerintah sehingga pemerintah mudah melakukan pengawasan
terhadap jalannya perekonomian.
b. Tidak ada kesenjangan ekonomi
antara si kaya dan si miskin, karena distribusi pemerintah dapat dilakukan
dengan merata.
c. Pemerintah bisa lebih mudah
melakukan pengaturan terhadap barang dan jasa yang akan diproduksi sesuai
dengan kebutuhan masyarakat.
d. Pemerintah lebih mudah ikut
campur dalam pembentukan harga.
Adapun kekurangan Sistem Ekonomi Sosialis:
a. hak milik pribadi tidak diakui,
b. potensi inisiatif dan daya kreasi
masyarakat tidak berkembang,
c. segala kebijakan pemerintah harus
dilakukan oleh rakyat dan pemerintah bersifat paternalisme.
Sistem Ekonomi Kapitalis
Sistem ekonomi kapitalisme atau
liberal adalah sistem ekonomi yang memberikan kebebasan secara penuh kepada
setiap orang untuk melaksanakan kegiatan perekonomian, seperti memproduksi
barang, menjual barang, atau menyalurkan barang. Dalam sistem ini pemerintah
dapat turut ambil bagian untuk memastikan kelancaran dan keberlangsungan
kegiatan perekonomian yang berjalan, tetapi bisa juga pemerintah tidak turut
campur tangan dalam perekonomian.
a. Perkembangan Sistem Ekonomi
Kapitalis
Faham kapitalisme berasal dari
Inggris pada abad ke-18. Kemudian, menyebar ke Eropa Bagian Barat dan Amerika
Bagian Utara. Sebagai akibat dari perlawanan terhadap ajaran gereja, tumbuh
aliran pemikiran liberalisme di negara-negara Eropa Bagian Barat. Aliran ini
kemudian merambah ke berbagai bidang
|
termasuk
bidang ekonomi. Dasar filosofis pemikiran ekonomi Kapitalis bersumber dari
tulisan Adam Smith dalam bukunya “An Inquiry Into the Nature and Causes of the
Wealth of Nations” yang ditulis pada 1776. Isi buku tersebut syarat dengan
pemikiran-pemikiran perilaku ekonomi masyarakat.
Berdasarkan
filosofi tersebut dijadikan sebagai system ekonomi. Kemudian, mengakar menjadi
ideologi yang mencerminkan suatu gaya hidup (way of life). Smith berpendapat
motif manusia melakukan kegiatan ekonomi berdasarkan dorongan kepentingan
pribadi yang bertindak sebagai tenaga pendorong yang membimbing manusia mengerjakan
apa saja asal masyarakat bersedia membayar. Motif kepentingan individu yang
didorong oleh adanya filsafat liberalism melahirkan sistem ekonomi pasar bebas,
pada akhirnya melahirkan ekonomi kapitalis.
Dengan
kata lain dalam sistem ekonomi kapitalis berlaku “Free Fight Liberalism“(sistem
persaingan bebas). Siapa yang memiliki dan mampu menggunakan kekuatan modal
(capital) secara efektif dan efisien akan dapat memenangkan pertarungan dalam
bisnis. Paham yang mengagungkan kekuatan modal sebagai syarat memenangkan
pertarungan ekonomi disebut sebagai capitalism.
b.
Ciri-Ciri, Kelebihan, dan Kelemahan Sistem Ekonomi Kapitalis
Pelaksanaan
sistem ekonomi dalam sebuah Negara dapat terlihat dari bagaimana pemerintah dan
masyarakat dan negara tersebut menjalankan aktivitas ekonominya. Adapun dalam
sistem ekonomi kapitalis, perekonomian didasarkan atas ciri-ciri sebagai
berikut.
1) Semua
faktor produksi dimiliki masyarakat individu.
2)
Individu diberi kebebasan dalam memiliki sumber-sumber produksi.
3)
Pemerintah tidak turut campur tangan secara langsung dalam kegiatan ekonomi.
4)
Masyarakat terbagi menjadi dua golongan, yaitu golongan pemilik sumber daya
produksi dan masyarakat pekerja (buruh).
5) Adanya
persaingan dalam masyarakat terutama dalam mencari keuntungan.
6)
Kegiatan ekonomi selalu mempertimbangkan keadaan pasar.
7) Pasar
merupakan dasar setiap tindakan ekonomi.
8)
Barang-barang produksi yang dihasilkan beragam.
4.PERSAINGAN TERKENDALI
Persaingan terkendali merupakan persaingan yang terencana dan dikendalikan pemerintah untuk menghindari prsaingan tidak sehat dalam pasar barang tertentu dengan cara membuka prioritas-prioritas bidang usaha, termasuk juga prioritas lokasi usaha misalnya dengan mengumumkan daftar negatif investasi ( DNI ).
3.5 KADAR KAPITALISME DAN SOSIALISME
Cara menguur kadar kapitalisme dan sosialisme :
1. Pendekatan faktual struktural
Yakni menelaah peranan pemerintah atau negara dalam struktur perekonomian.
• Menggunaan kesamaan agregat keynesian yang berumusan :,
Y = C + I + G + ( X-M )
Keterangan :
C = melambangkan pengeluaran konsumsi masyarakat mewakili sektor orang
Peroranga atau rumah tangga.
I = melambangkan pengeluaran investasoi perusahaan-perusahaan mewakili sektor
usaha swasta.
G = melambangkan pengeluaran konsumsi pemeritah mewakili sektor pemerintahan
X = melambangan eksport
M = melambangkan import
dengan formula ini berarti produk atau pendapatan nasional dirinci menurut penggunaan atau sektor pelakunya.
• Mengamati peranan pemeritah secara sektoral, maksudnya keterlibatan pemerintah dlam mengatur sektor-sektor produksi dan berbagai kegiatan bisnis, terutama dalam hal penentuan harga dan tata niaga nya.
2. Pendekatan sejarah
Yakni dengan menelusuri berbagai perekonomian bangsa diorganisasikan dari waktu ke waktu.
Persaingan terkendali merupakan persaingan yang terencana dan dikendalikan pemerintah untuk menghindari prsaingan tidak sehat dalam pasar barang tertentu dengan cara membuka prioritas-prioritas bidang usaha, termasuk juga prioritas lokasi usaha misalnya dengan mengumumkan daftar negatif investasi ( DNI ).
3.5 KADAR KAPITALISME DAN SOSIALISME
Cara menguur kadar kapitalisme dan sosialisme :
1. Pendekatan faktual struktural
Yakni menelaah peranan pemerintah atau negara dalam struktur perekonomian.
• Menggunaan kesamaan agregat keynesian yang berumusan :,
Y = C + I + G + ( X-M )
Keterangan :
C = melambangkan pengeluaran konsumsi masyarakat mewakili sektor orang
Peroranga atau rumah tangga.
I = melambangkan pengeluaran investasoi perusahaan-perusahaan mewakili sektor
usaha swasta.
G = melambangkan pengeluaran konsumsi pemeritah mewakili sektor pemerintahan
X = melambangan eksport
M = melambangkan import
dengan formula ini berarti produk atau pendapatan nasional dirinci menurut penggunaan atau sektor pelakunya.
• Mengamati peranan pemeritah secara sektoral, maksudnya keterlibatan pemerintah dlam mengatur sektor-sektor produksi dan berbagai kegiatan bisnis, terutama dalam hal penentuan harga dan tata niaga nya.
2. Pendekatan sejarah
Yakni dengan menelusuri berbagai perekonomian bangsa diorganisasikan dari waktu ke waktu.
Sistem ekonomi kapitalis digunakan
suatu Negara karena telah dirasakan sesuai dengan karakteristik dan kondisi
negara tersebut. Dengan kata lain, system ekonomi kapitalis memiliki beberapa
kelebihan di antaranya:
1) menumbuhkan inisiatif dan kreasi
masyarakat dalam mengatur kegiatan ekonomi;
2) setiap individu bebas memiliki
sumber- sumber daya produksi yang akan mendorong partisipasi masyarakat dalam
perekonomian;
3) adanya persaingan menimbulkan
semangat untuk maju dan berkembang lebih baik;
4) adanya persaingan dapat
menghasilkan barangbarang berkualitas tinggi;
5) efesiensi dan efektivitas tinggi
karena setiap tindakan ekonomi didasarkan motif mencari keuntungan.
Selain memiliki kelebihan, sistem
ekonomi kapitalis juga memiliki berbagai kelemahan dalam pelaksanaannya.
Berikut beberapa kelemahan dari sistem ekonomi kapitalis, yaitu:
1) terjadinya persaingan yang tidak
sehat;
2) terjadi kesenjangan yang jauh
antara masyarakat yang kaya dan masyarakat miskin;
3) banyak terjadinya monopoli
masyarakat;
4) banyak terjadinya gejolak dalam
perekonomian karena kesalahan alokasi sumber daya individu;
5) pemerataan pendapatan sulit
dilakukan karena adanya persaingan bebas.
Sistem ekonomi kapitalis banyak
diterapkan di negara-negara maju, seperti Amerika Serikat, Jerman, Perancis,
Denmark, Jepang, Korea Selatan, dan Afrika Selatan.
Bab III
Kesimpulan
II.3 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PERTUMBUHAN PEREKONOMIAN DI INDONESIA
Adapun faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan ekonom Indonesia, secara umum adalah :
1.Faktor produksi
2. Faktor investasi
3. Faktor perdagangan luar negeri
dan neraca pembayaran
4. Faktor kebijakan moneter dan
inflasi
5. Faktor keuangan Negara
III.1 KESIMPULAN
Dengan demikian maka sistem ekonomi
Indonesia adalah sistem ekonomi yang berorientasi kepadaKetuhanan Yang Maha Esa
(berlakunya etik dan moral agama, bukan materialisme);Kemanusiaan yang adil dan
beradab (tidak mengenal eksploitasi);Pe rsatuan
Indonesia(berlakunya kebersamaan,
asas kekeluargaan, sosio-nasionalisme dan sosio
demokrasi dalam ekonomi);Kerakyatan
(mengutamakan kehidupan ekonomi rakyuat); serta Keadilan Sosial
(persamaan/emansipasi, kemakmuran masyarakat yang utama ± bukan kemakmuran
pribadi). Dari butir-butir tersebut, keadilan menjadi sangat utama di dalam
sistem ekonomi Indonesia.
Dalam sistem ekonomi pancasila,
perekonomian liberal maupun komando harus dijauhkan karena terbukti hanya
menyengsarakan kaum yang lemah serta mematikan kreatifitas yang potensial.
Persaingan usaha pun harus selalu terus-menerus diawasi pemerintah agar tidak
merugikan pihak-pihak yang berkaitan.
Indonesia seharusnya sudah belajar
pada krisis ekonomi dan moneter yang mengguncang dunia pada tahun 1998, dengan
hanya sektor pertanian dan perkebunan yang tumbuh positif dan turut
menyelamatkan ekonomi domestik.
Belajar dari kasus itu, Indonesia
sudah saatnya memberi perhatian utama pada bidang pertanian dan perkebunan,
agar bisa keluar dari krisis pangan yang kini mengancam dunia. Maka dari itu
setiap komoditas harus didekati secara spesifik karena masing-masing memiliki spesifikasi
yang berbeda.
PertumbuhanEkonomi di setiap negara
berbeda – beda tergantung dari tingkat pendapatan per kapita suatu negara
tersebut dan tergantung dari berapa besar pendapatan / penghasilan dari
penduduknya.
Jika pendapatan Negara itu tinggi
maka pertumbuhan ekonominya juga cepat tetapi sebaliknya jika pendapatan suatu
negara itu di bawah rata ± rata maka pertumbuhan ekonominya juga rendah.
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem
http://ips-mrwindu.blogspot.com/2009/04/pelaku-ekonomi.html
http://dwi-ardianto.blogspot.com/2011/02/perekonomian-indonesia-saat-ini.html
http://vheraanggraini.blogspot.com/2012/03/perkembangan-sistem-perekonomian.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem
http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_perekonomian
- See more at:
http://www.benuailmu.com/2013/10/makalah-perekonomian-indonesia.html#sthash.7EAqjonH.dpuf
Hendrojogi,
2004, Koperasi: Asas-asas, Teori dan
Praktik. Jakarta: PT Raja Grasindo Persada
Komentar
Posting Komentar